Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2017

Sepenggal Impian

www.goodreads.com Sesungguhnya Engkau tahu, bahwa hati ini tlah berpadu Berhimpun dalam naungan cinta-Mu Bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam perjuangan Menegakkan syariat dalam kehidupan Lapangkanlah dada kami, dengan karunia iman, dan indahnya tawakal pada-Mu Kuatkanlah ikatannya, tegakkanlah cintanya, tunjukilah jalan-jalannya Terangilah dengan cahya-Mu, yang tiada pernah pudar Ya robbi bimbinglah kami (Doa Rabithah, Izzis)  Nasyid Izzis masih menggema memenuhi ruangan, kulihat dia tertidur di sofa. Wajahnya masih terlihat ayu, meski ada guratan kelelahan yang menghisainya. Aku tahu, bukan sengaja dia tertidur. Pasti nasyid itu -nasyid favorit kami- diputar berulang kali untuk menemani kebosananya menungguku  pulang. Waktu memang telah merangkak menuju pagi, jam dinding telah menunjukkannya. Jarum pendek dan jarum panjang yang bertemu diangka satu.  Ku dekati dia, tanganku membelai wajahnya lembut. Wajah ayu yang kuambil dengan sebuah ikrar kepada Allo

ODOP di antara Kelas Fiksi, Non Fiksi dan RCO

www.pinterest.com Kita mungkin sering mendengar di berbagai forum kepenulisan bahwa menulis non fiksi itu lebih sulit dibandingkan dengan menulis fiksi. Namun, bagi penulis non fiksi sendiri tentu juga akan mengatakan jika menulis fiksi itu tidak mudah karena passion mereka ada di ranah non fiksi. Kita pun tidak bisa menilai jika salah satu dari kedua jenis tulisan itu lebih unggul daripada salah satunya. Tentunya penulis dari kedua jenis tulisan mempunyai niat baik yang ingin disampaikan ke kalangan luas yaitu sebuah berita yang mengandung kebaikan. Hanya mungkin cara penyampaiannya dalam bentuk tulisan fiksi ataupun non fiksi, karena ditulis dengan gaya yang berbeda, pastinya kedua jenis tulisan ini mempunyai pasar pembaca sendiri. Tulisan fiksi ataupun non fiksi mempunyai tingkat kesulitan yang sama, keduanya juga memerlukan riset dan acuan buku yang tidak sedikit untuk menghasilkan tulisan yang benar-benar bagus, juga harus di sampaikan dengan gaya penceritaan yang baik

4 Cara Mengatasi Writers Block

www.thewritersbloc.net Writers Block? Sepertinya saya sedang mengalami, beberapa hari tidak menulis di blog. Bukan malas, tapi ujung-ujungnya setelah ditelusuri ternyata alasannya karena malas, malas menuangkan ide yang sudah menari-nari di kepala. Writers Block adalah ketika seorang penulis mengalami jalan buntu dan mengalami masa kekosongan yang lama dalam menghasilkan tulisan. Bagi saya yang sedang belajar menulis dan bergabung dengan ODOP sekitar setahun lebih ini, ternyata kegiatan menulis itu seperti kadar iman yang saya miliki, dia turun naik dan membutuhkan perjuangan yang kuat untuk melepaskan dari kemalasan atau writers block . Jika semangat sedang menggebu-gebu, tulisan tidak pernah absen muncul di blog setiap harinya. Namun, ketika semangat sedang menguap maka tulisan pun jarang muncul di blog dan ketika tulisan muncul di sana tentu kualitasnya pun alakadarnya. Saya sendiri masih bingung bagaimana caranya agar tidak terkena writers block terlalu lama. Karena

Apakah Garam Penting Bagi Hidupmu?

www.pixabay.com Beberapa hari terakhir ini wacana kelangkaan garam menjadi perhatian pemerintah dan telah menjadi masalah yang cukup serius. Salah satunya hal ini di sebabkan karena gagal panen petani garam, terutama di daerah Jawa Timur sebagai sentra penghasil garam di Indonesia. Pihak perusahaan PT Garam sebagai satu-staunya perusahaan yang mempunyai ijin lisensi impor garam konsumsi hingga saat ini juga mengalami kesulitan mendapatkan garam yang mengandung NaCl di bawah 97%. Setelah kita resapi tentang permasalahan garam ini, ternyata garam yang mungkin kita anggap sepele, sesuatu yang di pasaran harganya murah, tetapi sangat penting bagi kehidupan kita. Coba lihat, ibu-ibu di dapur akan kebingungan jika kehabisan garam. Mereka akan pontang-panting mencari ke warung, jika warung ataupun pasar tidak tersedia lagi stok, maka ibu-ibu dengan muka tebal akan mengetuk pintu rumah tetangga barangkali berkenan berbagi garam walaupun hanya sesendok makan saja. Ada alasan mengapa i

Pertanyaan-Pertanyaan

www.pixabay.com Aku ingin berlari darinya. Pertanyaan-pertanyaan yang terus berputar-putar di relung hati. Ingin kusampaikan padamu. Namun, semuanya hanya mengendap di sudut hati. Membeku dan menyesakkan dada ini. Sesak, mual, perih, pedih. Pertanyaan-pertanyaan yang terus berputar-putar di kepala dengan spekulasi jawaban yang meremukkan hati. “Tidak! Bagaimana aku bisa mengatakan itu akan membuat jiwaku terluka jika aku belum mendengarnya langsung dari bibir mungilmu?” suara hati kecilku bimbang mencari pembenaran. Tanya demi tanya terus mengerumuni, menggerogoti sendi, membuatku lunglai. Sorot mata mereka menyala penuh arti, menertawakan ketidakberdayaanku.  “Apa yang menyebabkan kamu tak sanggup mengatakan kepadanya? Bukankah dia selama ini tak pernah sekalipun mengabaikan setiap pertanyaanmu? Bertanyalah! Percayalah jika dia akan menjawabmu dengan sebaik-baiknya.” Pertanyaan-pertanyaan memberondongiku dengan pertanyaan, menimbulkan pertanyaan baru dalam hati. Semaki

Sebuah Obituari: Selamat Jalan Koko Ferdie

Koleksi Pribadi Apa yang mempertemukan seorang penulis dengan penulis lainnya hingga mereka bisa saling menyapa? Aku kira yang mempertemukannya hanyalah dua hal, buku dan tulisan. Begitulah awal mula pertemanan kita, buku. Berawal dari sebuah event giveaway yang kamu adakan di sebuah website yang kamu dirikan dengan Nikmatus dan akulah pemenangnya. Sejak saat itu aku sering membeli buku yang kamu tawarkan, buku-buku yang sudah tidak muat di rak bukumu. Beberapa di antaranya adalah karyamu. Janji Bunga Matahari, itulah buku pertama karyamu yang aku baca. Buku yang berisi kumpulan cerpen yang telah dimuat diberbagai media ternama, salah satunya Femina. Tulisanmu lembut dan aku menyukai gaya penyampaiannya. Sedang, Janji Bunga Matahari sendiri adalah sebuah tulisan yang bercerita tentang persahabatan anak-anak SMA dengan setting Negeri Sakura. Kamu begitu hidup menuliskannya. Ketika membaca Janji Bunga Matahari, aku bisa merasakan seolah olah berada di Negeri Sakura. Kemudia

Penghuni Baru

www.kandhani.net Jemari-jemari lentikmu menggenggam calon penghuni baru. Ruang sempit ini kamu jejali lagi dengan satu sosok baru. Penghuni baru kali ini ukurannya lebih kecil dibandingkan semua penghuni lama. Meski menambah sesak, namun merupakan kebahagiaan sendiri bagi penghuni lama karena mereka yakin jika akan mendapatkan cerita yang menakjubkan darinya.  Para penghuni ruangan ini mempunyai berbagai macam cerita, berbeda warna dan tentu saja mempunyai latar belakang yang tidak sama sehingga mereka terdampar di ruangan ini. Kamu yang menyatukan mereka di ruang yang jarang kamu sapa. Para penghuni hanya bisa menatapmu, yang sosokmupun jarang mereka jumpa. Meski begitu, di suatu waktu di akhir minggu, kamu akan menghabiskan waktu dengan mereka, itu membuat mereka merasa bahagia karena akan ada kesempatan untuk bersamamu barang semenit saja.  Hari-hari menunggumu, mereka habiskan untuk saling bertukar cerita. Tentu saja kali ini giliran penghuni baru yang harus bercerita. M

Bullying? No way!

www.pixabay.com Siang ini berita pem bullying-an yang dilakukan oleh generasi muda yang masih berstatus mahasiswa dan pelajar menjadi viral di dunia pemberitaan. Satu berita pem bully an yang dilakukan oleh tiga orang mahasiswa di Universitas Gunadarma terhadap salah satu mahasiswa berkebutuhan khusus. Satu lagi berita pem bully an yang dilakukan oleh pelajar kelas enam SD yang di lakukan di sebuah mall di Jakarta, pada saat kejadian masing-masing korban dan pelaku masih lengkap mengenakan seragam sekolahnya. Bullying adalah melakukan penindasan terhadap orang lain dan dilakukan dengan sengaja dengan maksud membuat orang lain menderita. Perlu dipertanyakan mengapa saat ini marak sekali terjadi pem bully an, terlebih dilakukan di kalangan intelektual dan parahnya lagi dilakukan oleh anak-anak yang masih di bawah umur (Pelajar SD). Perlu tindakan preventif dan juga perhatian khusus, mencari akar masalah hingga kejadian ini tidak terjadi lagi di masa datang, minimal mengur

Untuk Ryan

www.pixabay.com Tulisanku ini kutuliskan untukmu Ryan, maaf jika tulisan kali ini berbeda. Aku hanya ingin mengabadikan apa yang terjadi diantara kita. Apakah kamu setuju Ryan? Semoga kamu menyetujuinya dan berharap tidak kaget saat membaca tulisanku kali ini. Kita ini mungkin termasuk manusia langka. Apakah kamu ingin bertanya mengapa aku menyebut kita sebagai manusia langka? Karena di dunia yang sudah serba instant ini, bisa aja kita saling bertukar nomor whatsapp atau kita bisa menggunakan aplikasi hangout untuk bertukar informasi dengan cepat. Tetapi tidak, kita lebih senang menggantung cerita, menunggunya sempurna tertulis dalam surat elektonik yang kamu kirimkan kapanpun kamu suka. Dalam setiap surat yang kamu kirimkan, kita menjadi tahu bahwa ada kabar yang saling kita tunggu. Tentu kamu masih ingatkan Ryan? Bahwa surat-surat yang melayang lewat email ini hanya berasal dari sebuah puisi. Ya, puisimu yang berjudul sahabat pena. Dari puisi itulah awal mula persahabat

Urombo*

www.pixabay.com Tubuhmu terlonjak. Jantungmu terdengar berdetak lebih cepat. Hening sejenak. Tangan kananmu mengelus dada berharap debaran jantungmu mereda dengan cepat. Suara hempasan pintu yang dibanting beberapa saat lalu, mengejutkanmu. Beberapa detik kemudian kamu kembali asyik bersamaku. Melintasi batas dan terbang ke dunia lain yang kamu ciptakan. Kembali suara hempasan pintu yang dibanting sangat keras mengejutkanmu. Kali ini bukan saja membuat tubuhmu terlonjak, tetapi membuat jantungmu berdetak berlipat-lipat kali dari sebelumnya, sepertinya nyaris terlepas, wajahmu meringis, mungkin kini terasa nyeri. Kamu tepuk-tepuk dadamu berharap reda. tubuhmu bangkit dengan raut wajah memerah. Membuka pintu ruang kerja, melongok keluar berharap menemukan sosok lain yang telah berani membanting pintu dan membuyarkan konsentrasimu. Nihil. Rumah luas, peninggalan orangtuamu itu terlihat sepi. Tak kamu temukan sosok lain selain dirimu. Kembali kita duduk berhadapan. Kamu reguk

Review Film The Boss baby

www.rogerebert.com Apa yang ada dibenak kita ketika melihat ataupun mendengar kata Bayi. Pasti dalam pikiran kita terbayang sosok yang begitu menggemaskan dan membuat bahagia. Namun, pernahkah kamu membayangkan ada seorang bayi yang tingkahnya sangat menyebalkan, menarik seluruh perhatian orangtuamu, membuatmu tak bisa tidur, licik dan perkasa hingga bisa mengalahkan siapa saja termasuk kedua orangtuamu? Atau melihat bayi ajaib nan cerdas yang sudah bisa berbicara diusia begitu dininya. Jika belum pernah memiliki gambaran sosok bayi seperti ditulis, maka coba tonton film The Boss Baby ini. Film ini berkisah tentang bayi-bayi, bayi-bayi yang sengaja diciptakan oleh sebuah pabrik raksasa bernama Baby corp. Bayi-bayi tersebut diciptakan dengan kualitas dan tujuan tertentu sesuai dengan keperluannya. Ada bayi yang dikelompokkan dalam keluarga manajemen. Inilah bayi-bayi yang akan mengatur bayi-bayi yang lain untuk mencapai tujuan utama sesuai yang telah diprogram Baby corp. Kemud

Si Te

www.akibanation.com Aku selalu melihatmu pada jam yang sama. Jam dinding tua yang tertempel di dinding kantor stasiun kereta meyakinkannya. Kamu datang, lalu duduk di barisan bangku depan menanti kereta datang. Kepalamu merunduk menatap gawai di tangan. Sesekali arah matamu beralih ke jam tangan, gelisah. Tampilan kostum yang kamu kenakan tidak pernah begitu berbeda setiap harinya. Kaos oblong di padu dengan kemeja panjang, celana jeans dan sepatu concverse warna hitam membuatmu begitu elegan untuk dipandang. Peron semakin ramai. Jemarimu masih asyik bermain di layar gawai. Tiba-tiba kamu berdiri, kemudian dengan senyum manis dan ucapan lembut mempersilahkan seorang ibu yang sudah renta untuk duduk di bangku yang tadi kamu tempati. Nenek renta dengan pipi yang sudah kempot lirih mengucapkan terimakasih. Kamu hanya menggangguk. “Ah, kamu baik sekali. Pemuda yang baik,” lirih batinku memuji. Iris matamu kini mengitari sekitar, kemudian melangkah mendekati tiang dan menyenderkan p

Tragedi

www.satuuajaa.blogspot.com Langit murung, asap menggulung, jalanan memerah, banjir airmata. Duka Indonesia yang tak pernah terlupa. Tubuh-tubuh dengan jiwa-jiwa yang mengangkasa, tergeletak tiada daya, tak bernyawa. Ketika manusia dengan jiwa beringas berlagak sebagai Sang Mahadewa, merasa berhak melakukan apa saja. Melukai jiwa-jiwa yang tak berdosa, mereka yang berkulit pualam dengan garis mata sempit. Bukan…bukan mereka saja yang lara, negeri ini pun sangat terluka. Andai mereka bisa meminta kepada Yang Maha Kuasa, tentu mereka ingin meminta dilahirkan dengan kulit warna yang sama. Langit murung, asap menggulung, jalanan memerah, banjir airmata. Aroma kesedihan mencengkeram kota. Di suatu ruang tersembunyi, seragam hijau bertumpuk, pasrah teronggok di sudut meyaksikan tubuh-tubuh tegap melucuti mereka dengan pancaran mata licik. Tubuh-tubuh tegap tak bernurani. Demi kebaikan negeri ini mereka beraksi, begitu dalihnya untuk bersembunyi. Tubuh-tubuh tegap mereka berlarian di a

Aumanmu

www.pixabay.com “Kamu mau jadi apa kalau seperti itu terus kelakuanmu?” teriakku padamu yang hanya menatapku lesu. Meringkuk di sudut kamar kemudian kepalamu berpaling, menjauhkan perhatian dari tatap mataku. Kamu bergeming. Aku sungguh risau. Sudah hampir sebulan tak ku dengar aumanmu. Kamu yang dulu berdiri tegap, melangkah, menatap masa depan dan kamu ceritakan mimpi-mimpimu padaku. Namun, semua kini lesu. “Apa yang bisa kubantu?” tanyaku padamu. Langkah kaki mendekat, tangan kuulur membelai mesra kepalamu. Kata-kata manis berisi penyemangat kubisikkan. Namun, kamu masih bergeming. Kamu abaikan keberadaanku. Darahku naik keubun-ubun. Kutatap wajahmu yang masih muram dengan penuh kemarahan. “Kamu mau mati?” sengit teriakku. Namun, telingamu seperti tuli. Kamu tetap diam membisu. “Kamu mau mati?” teriakku lagi. Kamu menoleh sejenak. Namun, lagi-lagi kamu palingkan wajahmu ke arah lain. Aku terdiam menahan emosi yang hampir meluap. Baiklah, sepertinya kamu tak peduli la