Skip to main content

Posts

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,
Recent posts

Surat untuk Pembaca Setia Blog Wiwid Nurwidayati'sNote

www.wiwidstory.com Dear pembaca setia blog Wiwid Nurwidayati's Note. Mohon maaf jika saya lama nggak mengupdate blog ini. Saya sedang membangun rumah baru di https://wiwidstory.com . Blog ini kelak tetap akan saya isi dengan kisah-kisah fiksi, sedangkan blog https://wiwidstory.com akan saya isi dengan tulisan-tulisan ringan seperti curhat, inspirasi, BookReview dan lain sebagainya. Blog baru masih berbenah. Saya akan sangat senang sekali jika teman-teman berkenan mampir ke rumah baru saya https://wiwidstory.com Salam Literasi Wiwid Nw

Suatu Hari di Gerbong Kereta

www.pixabay.com Headset hitam menyumpal telingamu. Kepalamu mengangguk-angguk,  mengikuti irama lagu. Namun, jemari-jemari tanganmu asyik bermain di atas layar gawai. Jika tidak menoleh pada seorang perempuan yang tidak sengaja duduk di sebelah kursimu, mungkin kamu masih asyik menekuri gawai, mendengarkan lagu-lagu pop dari aplikasi JOOX yang ada di sana. Kamu tegakkan kepala, menatap perempuan itu dengan seksama. Perempun dengan blouse warna biru langit kontras dengan warna rok yang dipakainya, biru dongker, rambut sebahunya hitam mengkilat. Kepalanya sedikit tertunduk, menekuri sebuah novel dengan sampul warna hijau. Sepertinya perempuan itu merasa jika sedang kamu amati. Dia pun menatapmu dengan seksama. Kemudian bibirnya bergerak seperti mengucapkan sepatah kata, menyebut namamu. Dia lalu berjalan mendekat dan menanyakan kabarmu. Kamu masih terkesima, tidak menyangka pertemuan itu akan ada. Sekejap memori tentangmu dan tentangnya berkelebat.           “Masih suk

Raihanah, Si Hitam nan Menawan dari Gerai Rosmala

www.gerairosmala.com Tak terasa bulan Ramadhan sebentar lagi kita jumpai, insyaAlloh. Nah, tentunya setelah Ramadhan usai, kita juga menunggu gema takbir berkumandang di setiap penjuru dunia. Takbir yang menyambut kedatangan hari penuh ampunan, hari suci umat muslim dunia, Hari Raya Idhul Fitri. Setelah menahan segala nafsu dunia selama sebulan penuh Ramadhan, kita akan sambut hari suci ini dengan sebaik-baiknya. Berbagai aneka makanan lezat untuk menyambut tamu-tamu yang berdatangan kita persiapkan. Tak lupa juga, kita mempersiapkan penampilan terbaik demi menyambut hari fitri ini. Anggaran rumah tangga yang sedikit meningkat dibanding bulan-bulan lainnya tidak begitu kita fikirkan. Kita rela menyisihkan beberapa persen dari anggaran rumah tangga tersebut untuk membeli baju baru. Baju baru yang diibaratkan kita manusia yang terlahir suci kembali. Maka, penampilan kita yang terbaik;baju baru; di Hari Raya Idul Fitri merupakan pengejawantahan diri pribadi menjadi manusia yang bar

Catatan Perjalanan Bag 3 : Batam - Jakarta - Malaysia - Madinah

Air Asia Mendarat di KLIA1 9 Februari 2018 – 10 Feb 2018 Suara telepon di seberang membuat saya ingin cepat sampai di Hotel Swissbell Inn. Sepanjang perjalanan yang saat itu lalu lintasnya tidak terlalu padat, saya mengobrol ringan dengan Pak Eko. Berbincang tentang   bisnis tour-travel; terutama yang melayani perjalanan umroh; saat ini begitu berkembang pesat. Teringat juga Fisrt Travel yang perrnah viral dengan kegagagalannya membangun bisnis travelnya. Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan lobi hotel. Saya segera masuk, mencoba menelepon adik yang saat itu sudah berada di hotel. Namun sayang, gawainya tidak dijawab. Saya langkahkan kaki menuju resepsionis saya mencoba menanyakan nomor kamar atas nama adik saya. Namun, mengapa tak ditemukan? Kemudian saya duduk menunggu telepon balik dari adik. Oya, perjalanan saya ini adalah juga menemani ibu saya yang berangkat dari Yogyakarta dan siang tadi sudah check in terlebih dahulu di hotel ini. Selain itu ada juga adik kan

Catatan Perjalanan Bag 2 : Batam - Jakarta - Malaysia - Madinah

9 Februari 2018, niat awal perjalanan itu di mulai. Kopor dan satu tas jinjing berwarna coklat sudah rapi dan siap menemani perjalananku. Jadwal penerbangan dari Batam ke Jakarta di e-ticket tertera pukul 13.30 wib. Tetapi, beberapa hari yang lalu email dari Lion Air menyatakan jika jadwal keberangkatan ditunda hingga pukul 15.30 wib. Selepas sholat jumat kupesan grab dan tak lama kemudian Innova putih telah berhenti di halaman rumah. Aku dan anak-anak segera memasuki mobil, sedang pak sopir grab memasukkan dua tas bawaan. Sesampainya di bandara, suami dengan gesit segera melakukan check in bagasi atas namaku. Melihat layer informasi keberangkatan, nomor penerbangan pesawatku belum tertera di sana. Padahal biasanya jika jadwal keberangkatan satu setengah jam sebelumnya maka nomor pesawat akan tertera di sana. Suami berkata bahwa kemungkinan pesawat Lion air yang akan kutumpangi delay lagi. Terlebih hampir semua penerbangan Lion Air hari itu delay. Namun tidak mengapa, karena be

Catatan Perjalanan Bag 1

Di bandara KLIA2 : sebuah awal perjalanan Rasanya tak pantas menggoreskan catatan perjalanan yang hingga kini masih membuatku merasa berada di dalam dunia-Nya. Sebuah perjalanan yang membuatku “jatuh cinta” dan membuahkan rasa rindu yang terus menggerogoti jiwaku. Rindu untuk kembali dan memeluk-Mu dalam keheningan kota-Mu yang syahdu. Aku hanya seorang wanita penuh dosa. Namun, Tuhan berkenan menjamuku ke Tanah suci-Nya. Bukan tak mengapa, bukan aku tak bahagia. Aku hanya merasa terkejut, merasa tak pantas ketika Dia memanggilku untuk berkunjung ke Rumah-Nya melalui jalan toll. Mengapa? Kenapa? Setiap memikirkan jawaban dari pertanyaan itu, aku hanya malu dan kemudian tergugu. Kembali lagi pada kenyataan bahwa aku hanyalah wanita pendosa yang merasa tak pantas menerima karunia-Nya. Namun di sinilah Alloh ingin menunjukkan bahwa Dialah yang Maha Kuasa. Kun Fayakun, jika itu sudah Dia ucapkan maka semua yang terasa mustahil akan terjadi. Maka kugoreskan catatan perjalanan in