![]() |
sumber:googlesearch |
Puisi 1
Surga
Hijau membentang terpandang
sepanjang hamparan
Gemericik air terdengar mengalun
perlahan
Diiringi cicit burug yang
bertengger di dahan
Daun-daun rimbun memayungi tanah
hitam
Angin sejuk sepoi membelai kulit,
menggigil
Disanalah aku dilahirkan dan
dibesarkan
Kini aku diantara bangunan tinggi
menjulang
Deru mesin yang saling
berkejaran
Napas yang memburu waktu
Mengejar seonggok emas permata di ujung
cakrawala
Disinilah aku menghabiskan usia
Namun, sebuah tempat yang abadi
kuimpikan
Sungai sungai yag mengalir
jernih tanpa noda
Tempat kedamaian dan keabadian
Ketika sebuah cahaya yang
menampakkan diri-Nya, Allah SWT
Mengucapkan salam kepada para
penghuninya
Tempat akhir yang tiada duanya
Surga
Surga
Puisi 2
Hati
Pada tempat yang sempit
Kusebut nama-Mu dan namamu
Bersahut-sahutan
Silih berganti
Lirih
Diam
Sunyi
Pada sebongkah daging merah
Tempat nama-Mu dan namamu
bersemayam
Namamu kusebut berulang
Kepada-Mu
Mengharap satu keajaiban
Pada sebongkah rasa yang
berwarna hitam
Kemelut menyelimuti degup
jantung yang bertalu-talu
Menyebut namamu
Dalam hitungan bintang bintang
Sedang menyebut nama-Mu
Hanya dalam hitungan angka pada
putaran jam
Pada rongga dada yang mengganga
Namamu kusebut berulang
Atas asa yang tegantung di awan
Meminta kepada kepada-Mu
Tentang sebuah impian yang
kuinginkan jadi kenyataan
#Tantangan puisi
Tentang "Hati":
ReplyDeleteNamaNya banyak disebut ketika dirinya diharap. Ketika asa terwujud, semoga namaNya tetap tersebut.
:-D