Judul Novel : Di Tanah Lada
Penulis : Ziggy Z
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-1896-7
Tebal : 240 halaman
Cetakan : Cetakan Pertama Agustus 2015
Siapa yang tak kenal Ziggy
Zesyazeoviennazabrizkie? Penulis muda yang telah dua kali memenangi lomba
bergengsi;Lomba penulisan Novel Dewan Kesenian Jakarta. Gadis muda dengan
talenta yang begitu memikat, tulisan-tulisannya memang pantas mengalahkan
penulis-penulis yang lain.
Novel Di Tanah Lada adalah buku ke
tiga karya Ziggy Z yang saya baca. Dan saya acungi jempol imajinasi gadis muda
ini dan tentu saja gaya bahasa dalam penyampaian cerita yang unik, lain
daripada yang lain. Baru kali ini saya menemukan dan membaca tulisan yang unik,
lain dari yang lain soal imajinasi dan gaya Bahasa. Jika Anda belum pernah
membacanya, bacalah, pasti anda akan tercengang.
Kembali ke Novel Di Tanah Lada, novel ini
diceritakan dari sudut pandang seorang gadis kecil berusia 6 tahun. Ziggy begitu
piawai membentuk karakter anak yang polos, selalu ingin tahu namun cerdas lewat
dialog-dialog yang disajikannya. Selain itu, Gadis kecil yang biasa disebut Ava
tersebut mempunyai sahabat yang bernama P. Dua anak polos yang ditakdirkan
memiliki Papa jahat dan membenci sosok Papa. Hingga kemudian mereka berusaha
lari dan akan menemui nenek Isma; nenek Ava. Bagaimanakah petualangan mereka menuju
Rumah Nenek Isma dan siapa sesungguhnya kak Suri dan mas Arki yang selalu
perhatian terhadap P? Temukan jawabannya dalam setiap kata-kata yang diuntai
dengan unik, memikat dan tak membuat bosan saat membacanya.
Pesan yang ingin disampaikan Ziggy
dalam novel ini juga tersirat sangat kuat. Ketika membaca Novel ini akan kita rasakan
bagaimana setiap deskripsi yang disampaikan Ziggy akan meremas hati kita.
Anak-anak yang begitu polos disakiti oleh sosok yang berlabel “Papa”, hingga
kemudian mereka menganggap bahwa setiap Papa adalah jahat. Pesan yang ingin
disampaikan bahwa anak-anak; betapa mereka masih polos; namun, mereka punya
hati yang juga membutuhkan kasih sayang utuh dari kedua orangtuanya. Anak-anak
adalah sponge yang bisa menyerap
setiap kejadian atau kelakuan oleh orang-orang di sekitarnya. Jadilah orangtua
yang baik, itu saja, sederhana bukan keinginan anak-anak?
Dengan alur maju, Ziggy Z membawa kita
semakin mudah mencerna pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam novelnya. Saya tidak
bisa melihat kekurangan dalam novel ini. Dan tentu saja kelebihan novel ini
adalah seperti biasanya yaitu Ziggy bisa mengaduk-aduk hati pembacanya dalam
satu waktu. Rasa marah, benci, sedih, bahagia dan bahkan humor bisa kita
rasakan di saat bersamaan. selain itu saya juag sangat menyukai gaya bahasa dan
imajinasi Ziggy yang unik dan tidak membosankan.
Sukses untuk Ziggy dan selamat membaca
karyanya!
Comments
Post a Comment