Skip to main content

MENULIS MEMBACA DAN MENULIS LAGI

Tulisan bang Syaiha Klik Disini , seperti palu menghantam kepalaku. Kok bisa? Dialog di bawah ini jawabannya:
A       : “Apa hobimu? Apa cita-citamu kelak?
Saya : “Hobi saya menulis dan membaca. Dan cita-cita saya kelak menjadi penulis yang karya-karyanya menginspirasi pembaca dan para pencinta buku”
A       : “Jadi untuk mencapai cita-citamu, apa yang kamu lakukan sekarang?”
Saya  :” Ya saya menulislah”
A        : “Berapa menit waktu yang kau habiskan untuk menulis atau membaca dalam sehari? Apakah kamu selalu konsisten menjaga jadwal menulismu setiap hari sesibuk apapun”
Saya : Merenung dan terdiam lama.

Dari pertanyaan terakhir saya sendiri justru kesulitan menjawab. Padahal cita-cita itu saya sendiri yang mengukirnya dan saya sendiri lah yang seharusnya berusaha meraihnya. Dan salah satu syaratnya adalah konsisten menulis setiap hari.

Dikomunitas ODOP sendiri diwajibkan untuk menulis setiap hari, meski begitu peraturan masih memberikan kelonggaran untuk membayar hutang postingan jika hari tersebut tidak sempat untuk menulis dan memposting tulisan di Blog. Terkadang hati sering berkata, ah besok masih bisa di posting dan lunaslah hutang tulisan.

Saya pernah membaca salah satu syarat untuk menjadi penulis hebat itu yaitu harus membiasakan diri dan mempunyai jadwal rutin menulis setiap hari, entah hanya 30 menit apapun keadaannya. Yang penting konsisten di lakukan setiap hari.

Kemudian saya instropeksi kepada diri, untuk menulis dan memposting diblog setiap hari saja saya masih kewalahan, padahal syaratnya mudah. Minimal sepuluh kalimat postingan. Jadi bagaimana saya akan menulis sebuah buku yang mungkin di butuhkan paling tidak sekitar 50 lebih lembar halaman? Apakah terlalu jauh impian saya? Sebenarnya tidak, saya hanya harus mendisiplinkan diri untuk menulis. Juga mendisiplinkan diri untuk membaca, agar tulisan saya semakin baik. Diksi-diksi kalimatnya juga menarik dan tentunya menginspirasi pembaca.


Jadi motivasi saat ini yang tepat adalah mendisiplinkan diri untuk menulis setiap hari, banyak membaca, dan menyisihkan pengeluaran untuk membeli buku.

#ODOP menulis setiap hari

Comments

  1. Jadi motivasi saat ini yang tepat adalah mendisiplinkan diri untuk menulis setiap hari, banyak membaca, dan menyisihkan pengeluaran untuk membeli buku"-setujuuu banget^^
    tetap semangat yaa mbak,:))

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,