Skip to main content

BENTANGAN WAKTU

www.pixabay.com
Sore itu, ketika senja terlihat keemasan aku duduk di bangku panjang lobi kedatangan Bandara Hang Nadim. Duapuluh menit lagi pesawatmu mendarat. Berulang kali mataku beralih antara layar display dan layar HP. Nama pesawat yang kau tumpangi kini berada di urutan teratas, menandakan bahwa sebentar lagi pesawatmu akan mendarat.
           
Hatiku rasanya tak sabar menanti pertemuan ini. Enam tahun yang lalu terakhir aku mengunjungimu. Rinduku membuncah di dada. Meski jarak yang terbentang ini selalu terikat oleh deringan telpon di akhir minggu. Berjam-jam menghabiskan waktu berbincang denganmu tentang masa lalu, tentang keadaanmu di sana sekarang, tentang tetangga-tetangga kita, tentang teman sepermainanku, tentang nasehat-nasehatmu. Serasa tidak cukup waktu untuk membahasnya.
           
Bentangan waktu yang terukir begitu lama, tak terasa sudah. Panah waktu yang melesat begitu cepat menembus roda kehidupan hingga putarannya membawaku pada posisi 270 derajat. 270 derajat dibandingkan bentangan waktu yang telah kau tapaki.
           
Suara petugas bandara menginformasikan bahwa nomor pesawat yang kau tumpangi sudah mendarat dengan selamat. Kaki melangkah mendekat pintu kedatangan.  Mataku tak lepas menatap kesana. Bayangan terakhir tubuhmu yang pernah tersimpan di memori otakku belum juga terlihat. Justru pikiranku kembali melaju kepadamu. Engkau yang memiliki cinta seluas samudra, samudra yang tiada bertepi. Ketika kau dengar cerita sedihku, tanganmu selalu membentang mengulurkan kehangatan. Ku belajar banyak dirimu, akan cinta tanpa syarat.
           
Kini retina mataku menangkap sosokmu di sana, berjalan pelan menujuku. Kedua jemari tanganmu ku gengam. Kucium, kurasakan goresan tanganmu yang semakin berparut. Air mata yang ingin mengalir, ku seka dengan segera. Aku ingin engkau melihatku selalu bahagia.
            Ibu, semoga masih ada waktu untuk membahagiakanmu


#ODOP menulis setiap hari

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat...

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bi...

Teman Baru

        www.parents.mu        Dengan ter gesa kuucapkan salam . Hari ini sungguh terik sekali. A ku menuju dapur untuk mecari minuman dingin di kulkas. Tidak kulihat ibu di  sana , tetapi meja makan sudah penuh dengan beberapa lauk yang menggugah selera . Segera kuganti baju seragam , kemudian kucuci tangan dan kaki. Kulangkahkan kaki menuju kamar ibu. T erlihat ibu sedang menyusun buku-bukunya yang biasanya tertata rapi di lemari ke dalam kardus “Ibu, kenapa buku-bukunya dimasukkan ke dalam kardus? Memangnya mau dibawa kemana?” tanyaku penasaran. “Ini ibu mencicil mengepak barang-barang. Sebulan lagi ayahmu pindah kerja ke luar kota.” “Apa Bu, pindah? T erus bagaimana dengan sekolahku, B u?” “Nanti sekolah kamu ibu urus kepindahannya. Mengenai teman-teman, nanti disana  kamu juga akan punya teman baru yang banyak." “Ah malas , B u . P aling mereka tidak sepandai teman-temanku disini. Main Play Statio...