Skip to main content

KUNANG-KUNANG

Membaca blog mbak Ciani Limaran saya merasa tergelitik. Menelisik diri kembali.

Berawal dari niat diri untuk membumikan semangat menulis setiap hari akhirnya bergabung dengan gru p ODOP.

www.pixabay.com


Berada di ODOP seolah-olah berada di taman gelap yang di kelilingi oleh kunang-kunang. Kunang-kunang yang kerlap-kerlip nyalanya mengerubunginku setiap waktu.  Begitu indahnya.

Kunang-kunang itu adalah tulisan teman-teman yang Indah di blognya. Dari sanalah ilmu itu mengalir.

Dan dari nyala kerlip kunang-kunang itu, menyala jugalah semangat untuk menulis setiap hari.

Jika mbak Ciani limaran mengibaratkan Blognya seperti Gubug reot yang hendak tumbang. Blog saya laksana bayi yang batru lahir, yang belum tahu mau mengolahnya seperti apa. Sedangkan membaca blog teman-teman laksana mereka anak yang sudah siap masuk SMP atau justru sudah SMA. Goresan tulisannya mereka sudah matang, diksi yang mereka gunakan sudah istimewa, ide yang cemerlang, penuturan yang sungguh mebuat mata tak ingin lepas membacanya.

Itulah mengapa mereka ku sebut kunang-kunang di taman gelap.


#ODOP menulis setiap hari



Comments

  1. waduuuh mb wid, blogku jg lom jelas, mau dibawa kemana? ky lagu gitu, hehehe

    ReplyDelete
  2. Kalo mbk Wid mengibaratkan bayi yang baru lahir. Lah aku berarti masih janin :D

    ReplyDelete
  3. Blog saya malah masih berbentuk sel telur yg blm dibuahi ... blm jadi janin, apalagi bayi,
    Heheee

    ReplyDelete
  4. Ini apalah kok pada menyombongkan bolgnya masing-masing?#ehh😅

    Kayak aku dunk blognya masih kek remah rengginang..#loh..😂😂😂😂😂

    ReplyDelete
  5. buat aku, blog mba ini udaj jadi salah satu kunang2 di odop^^


    duh, kalo blog aku (mungkin) kayak coretan2 balita yang belum mengenal huruf, hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,