Ketika
Tuhan mempertemukanku kembali denganmu
Satu dasawarsa
lebih telah berlalu
Ketika
ingatanku pun sudah luruh melupakan bayangmu
Hingga
ketika waktu
Tanpa sengaja
mempertemukanmu lagi
Tiba-tiba
hatiku tersayat kembali
Kamu tahu
rasanya hati yang terluka?
Seperti
luka kulit kita yang permukaannya sembuh
Tetapi
tetap meninggalkan parut dikulit ari nya
Bahwa
luka itu tak pernah sembuh sesungguhnya
Ah aku
tidak menampik takdir
Hanya
caramu yang membuatku getir
Aku sudah
tahu kini
Takdirku
lebih baik dari yang ku kira
Meski luka
itu sedikit terbuka
Dengan
mempertemukanmu
Begitulah
cara Tuhan menyembuhkan lukaku
Karena aku kini tahu siapa dirimu
#ODOP
menulis setiap hari
#Aku
nggak berhasil nulis analogi
aku maafkan mb wid, klo ga bisa nulis analogi, hihihi, apa hubungannya yaaa
ReplyDeleteTerimakasih cik gu
DeleteItu sudah termasuk analogi mbk Wid... ^^
ReplyDeleteIyah. Sudah termasuk analogi mbak wid..
DeleteIyakah..saya yg gagal paham sepertinya
DeleteLuka, bingung mau menulis apa... hehehe
ReplyDeleteNah loh
Ayo nulis saja. ITU juga krn gak tahu nulis apa
DeleteLha aku baper mode on... kenapa hari ini aku baperan yah?
ReplyDeleteSepertinya April sedang merindukan seseorang
DeleteDan akupun terluka juga :(
ReplyDeleteBagus gini kok Mba tulisannya. Semangaaaattt...semangaaaattt!!!!
ReplyDeleteIya mb. Terimakasih..
DeleteSemangat
Itu sudah ada Analoginya ..
ReplyDeleteAku jg masih gagal beranalogi.
#PokokeNulis
Iya ya..pokoke nulis
Delete-no comment-
ReplyDelete*sy jg bingung buat analogi 😁
Ah mba wiwid suka nggak pedean dech... puisinya itu loh baper banget... aku jadi teringat pada seseorang yang telah meminjam serelung hatiku begitu lama dan belum dia kembalikan sampai sekarang. Seperti barang di pegadaian yang tersimpan sepi karena tak ada yang menebusnya dan saat lelangpun tak ada yang mau membelinya. Jangan kau gadaikan hatiku wahai Cinta... aku sudah ada yang punya. assekkk...
ReplyDeleteAh mba wiwid suka nggak pedean dech... puisinya itu loh baper banget... aku jadi teringat pada seseorang yang telah meminjam serelung hatiku begitu lama dan belum dia kembalikan sampai sekarang. Seperti barang di pegadaian yang tersimpan sepi karena tak ada yang menebusnya dan saat lelangpun tak ada yang mau membelinya. Jangan kau gadaikan hatiku wahai Cinta... aku sudah ada yang punya. assekkk...
ReplyDeleteSapa tuh mb indri. Jd kepo kan
ReplyDeleteSapa tuh mb indri. Jd kepo kan
ReplyDelete