Skip to main content

LELAKI BERAROMA MIE Bag.2

news.babe.co.id
Rumah makan yang terletak di sudut dari deretan pertokoan padat di jalan utama itu terlihat berbeda dari resto makanan lainya.  Cat dinding berwarna orange menambah kesegaran mata yang memandangnya. Meja kayu dengan kursi empat tertata rapi di dalamnya. Jam tepat menunjukkan angka delapan, tetapi kesibukan di rumah makan itu belum terlihat. Rindang merasa ragu untuk melangkah masuk, meski ini bukan pertama kalinya Rindang melakukan wawancara.

Didalam resto hanya terlihat seorang pemuda kurus jangkung, berusia sekitar dua puluh tujuh berpakaian Tshirt di padu celana jeans berwarna hitam sedang merapikan kursi.

Rindang kembali mengamati resto itu lagi. Papan nama bertuliskan Resto Mie ayam “JAMBUL” dengan tulisan warna-warni memikat perhatian. Beberapa menu yang di antaranya berakhiran jambul tertera di papan nama itu.

“Ada yang bisa saya bantu” sebuah suara mengejutkan Rindang yang sedang asyik memainkan kameranya. Mengambil beberapa gambar sebagai bahan dokumentasi.

“Eh iya, saya ingin berjumpa dengan Pak Ridwan, pemilik resto mie ayam jambul ini” jawab Rindang sesopan mungkin.


Pemuda kurus tadi tersenyum dan menpersilahkan Rindang masuk ke dalam resto. Aura resto itu begitu terasa berbeda. Bersih, rapi dan nyaman, kesan pertama yang di rasa Rindang. Icon-icon dari Menu-menu resto memenuhi seluruh dinding, semakin membuat perut Rindang riuh rendah berbunyi. Dan otak memberikan sinyal untuk segera mengisi perut yang sedari tadi pagi tidak menyempatkan untuk diisi.

Beberapa menit kemudian semangkuk mie ayam dan segelas teh hangat terhidang di depan Rindang. Mie ayam ini terasa sangat menggigit di lidah yang tak berhenti bergulat dengan mia ayam lezat hingga tandas tak tersisa.

Resto mie ayam itu tetap masih sepi. Rindang gelisah. Telpon boss redaktur hanya berbunyi tut tut ketika Rindang hubungi.

Lelaki itu bertubuh kurus jangkung, tetapi wajahnya cukup tampan. Mengenakan T-shirt polo berwarna biru dongker, sedang asyik menyapu lantai. Mungkin Rindang bisa bertanya.

Rindang semakin gelisah. “Lelaki kurus itu benar-benar tidak membantu” rutuk Rindang dalam hati. Dipencetnya lagi tombol hapenya, menggerakkan kursor untuk mencari nama boss di kontak. Rindang merasa pertemuan dengan Boss resto ini terkesan amburadul. Diliriknya jam albanya, tiga puluh menit telah berlalu dengan sia-sia.

Rindang kembali menuju meja tempat tadi menghabiskan Mie ayam. Lelaki kurus itu sedang membersihkana kaca. Lelaki sombong, batin Rindang. Di cobanya browsing untuk mengetahui lebih jauh Retso mie ayam ini. Meski profile tentang Resto ini cukup banyak, tetapi Rindang tidak menemukan foto pemilik resto ini.. Hati Rindang mulai kesal dan putus asa. Rindang merasa akan kalah untuk hari ini.

To be continue.

#ODOP menulis setiap hari
#Tantangan cerbung

Comments

  1. Jangan jangan yang nyapu adalah pemiliknya, hehehe, sotoy ya mb wid

    ReplyDelete
  2. Jangan jangan yang nyapu adalah pemiliknya, hehehe, sotoy ya mb wid

    ReplyDelete
  3. Weh...ketemu lelaki sombong? Tenggelamkan Mba...hehe...bakal seru nih ceritanya.

    ReplyDelete
  4. Didalam resto hanya terlihat seorang pemuda kurus jangkung, berusia sekitar delapan puluh sembilan

    Bun, ini benar pemuda berusia delapan puluh sembilan tahun? Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. OMG..lelaki kawakan
      thanks koreksinya

      Delete
    2. 27 ah tulisannya, bukan 29.
      Mba sayang. untuk umur, kurang kata tahun. :), biar lebih jelas.
      'berusia sekitar dua puluh tujuh tahun..'

      Delete
  5. Rindang ?? jadi inget rendang hehe

    ReplyDelete
  6. Mas gilang makan dulu gih..Mie ayamnya 1 ya Mba. :)

    ReplyDelete
  7. Wow... tulisan mba wiwid semakin ciamik dari hari ke hari... salut!

    ReplyDelete
  8. wah, tentang jurnalistik nih. mengasyikkan...

    ReplyDelete
  9. Jadi laper dan ikutan berasa riuh rendah berbunyi.
    Membayangkan mie jambul itu seperti apa ya? :D

    Yakin deh, lelaki jangkung itu pasti yang punya resto. #Sotoy

    ReplyDelete
  10. mbak wid.. bingung ma kalimat ini.. hehehe

    Mie ayam ini terasa sangat menggigit di lidah yang tak berhenti bergulat dengan mia ayam lezat hingga tandas tak tersisa.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,