Skip to main content

SEPOTONG CERITA Bag.2



              
www.pixabay.com
          Aku tak bisa mengenalnya lagi.  Sosoknya luar biasa berubah. Kelembutan setiap tutur kata yang selalu diikuti kelembutan dalam setiap geriknya, membuatku selalu berkaca waktu itu. Aku yang lebih mudah naik darah, berbicara kasar dan jauh dari kesan orang jogja yang terkenal lemah lembut.  Sangat kontras dengan perangainya.

            “Aku ingin bicara,” ucapku siang itu di depanmu. Tetapi kamu tak memandang sebelah matapun padaku. Hanya dehemanmu yang ku dengar samar, seolah menandakan setengah hatimu mendengarkan perkataanku. Sebenarnya hatiku nelangsa. Kau anggap apa sih aku ini? suara batinku berucap. Tetapi aku harus menguatkan hati. Aku tak boleh mengalah hanya karena perlakuanmu yang tidak mengenakkan hatiku.

            “Mengapa itu harus terjadi?” ku coba memulai lagi percakapan.


            “Apa?” tanyamu ketus seolah tidak tahu apa yang ku maksudkan. Bahkan kau angkat tinggi koran yang kau pandangi sehingga menutupi seluruh raut wajahmu. Ingin ku lempar sisir yang kebetulan tak jauh dari jangkauanku.

            “Dengan siapa kemarin?” tanyaku berusaha terdengar tegas.

        “Bukan siapa-siapa,” jawabmu ringan dan tanpa perasaan berdosa. Bahkan tanpa menoleh sedikitpun padaku. Aku hanya ingiin menyelesaikan masalah ini baik-baik dengan kepala dingin. 

            “Jika bukan siapa- siapa, seharusnya kau temui dia diluar. Tidak perlu kau ajak masuk mengunci di kamar.”

            Kamu hanya terdiam.

            “Apa kau ingin menikah lagi dengannya?”

            “Apa urusanmu sih?” jawabmu dengan emosi.

         Mataku mendelik mendengar ucapannya. Ingin tanganku ini melayang menampar mulutnya.

            “Emang kau anggap aku ini apa?” tanyaku lagi. Airmataku mengalir lagi. Airmata kemarahan dan rasa hati yang tercabik oleh sayatan lidah. Aku tergugu melihatmu semakin tak peduli.

Bersambung

Comments

  1. mb wid jago bikin penasaran...dugaanku pd bag 1 salah..hehehe

    ReplyDelete
  2. Hmm, ini sudut pandang dari si perempuan, yah? Dari istri?

    Iya nih, penasaran...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat...

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bi...

Teman Baru

        www.parents.mu        Dengan ter gesa kuucapkan salam . Hari ini sungguh terik sekali. A ku menuju dapur untuk mecari minuman dingin di kulkas. Tidak kulihat ibu di  sana , tetapi meja makan sudah penuh dengan beberapa lauk yang menggugah selera . Segera kuganti baju seragam , kemudian kucuci tangan dan kaki. Kulangkahkan kaki menuju kamar ibu. T erlihat ibu sedang menyusun buku-bukunya yang biasanya tertata rapi di lemari ke dalam kardus “Ibu, kenapa buku-bukunya dimasukkan ke dalam kardus? Memangnya mau dibawa kemana?” tanyaku penasaran. “Ini ibu mencicil mengepak barang-barang. Sebulan lagi ayahmu pindah kerja ke luar kota.” “Apa Bu, pindah? T erus bagaimana dengan sekolahku, B u?” “Nanti sekolah kamu ibu urus kepindahannya. Mengenai teman-teman, nanti disana  kamu juga akan punya teman baru yang banyak." “Ah malas , B u . P aling mereka tidak sepandai teman-temanku disini. Main Play Statio...