Skip to main content

WIN DAN HUJAN Bag.2

www.pixabay.com


Bagian Sebelumnya Win dan Hujan Bag.1

Pagi masih merintik. Tapi gemuruh hati Bram masih tersisa. Disambarnya kunci Aylanya. Kebiasaanya setiap pagi, Namun selalu berbeda setiap melewati malam yang dihiasi hujan. Bram selalu berharap hatinya ikut perlahan menghangat seperti mesin Aylanya yang perlahan-lahan menghangat, kemudian panas dan siap untuk diajak menyusuri jalanan yang lebih sering membutuhkan keasabaran ekstra karena padatnya.


"Mas, sarapannya sudah siap" nada riang Win dari dapur memanggilnya. Bram bergegas masuk. Sesaat sebelum mencapai pintu dapur sekelebat matanya menangkap Vespa antik tua yang Bram tahu Win masih merawatnya dengan sepenuh hati. Hati Bram kembali bergejolak. Namun Bram segera bergegas ke dapur. Seporsi nasi goreng pedas dengan telur ceplok berbentuk hati dan segelas teh hangat sudah tertata rapi dimeja. Seporsi sarapan hanya untuk Bram. Win hanya akan sarapan sebuah apel atau segelas jus tomat. Menurutnya itu lebih bagus untuk menjaga keidealan tubuhnya.

Bram mencoba menikmati sarapan sendiri, ketika Win tiba-tiba masuk ke dapur. Mengambil beberapa telur dari kulkas, terigu dan gula Dari lemari dapur dan beberapa bahan lainnya. Kemudian meracik telur dan gula dan menyatukannya di dalam mixer.

"Enakkan Mas nasi gorengnya?” sahut Win masih asyik dengan adonannya. Bram tak menjawab.

"Bikin kue kesukaannya lagi Win?" Tanya Bram meski sudah tahu jawabannya. Win mengangguk tanpa menoleh. Bram menghela nafas.


"Aku libur hari ini, aku mau pergi memancing dengan Toni Win," ujar Bram setelah menghabiskan sarapannya. Kebiasaan Bram jika hatinya sedang tidak nyaman di rumah, menghabiskan waktu dengan memancing. Win kembali hanya mengangguk.

Bersambung

#ODOP menulis Setiap hari

Comments

  1. Weh...gitu ya sifatnya Bram Mba...ehmmm...jadi penasaran.

    ReplyDelete
  2. Win ga diajak mancing? Kue kesukaan siapakah yg dibuat Win?

    ReplyDelete
  3. Win ga diajak mancing? Kue kesukaan siapakah yg dibuat Win?

    ReplyDelete
  4. Win ga diajak mancing? Kue kesukaan siapakah yg dibuat Win?

    ReplyDelete
  5. Mba..Kasi tau dong resep kue yang lg dibuat. hehehe

    ReplyDelete
  6. Wah, harus baca dari awal nih, sempat tertinggal...

    ReplyDelete
  7. Owh beda win-nya ya mbak?😊 win kenapa ya?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat...

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bi...

Teman Baru

        www.parents.mu        Dengan ter gesa kuucapkan salam . Hari ini sungguh terik sekali. A ku menuju dapur untuk mecari minuman dingin di kulkas. Tidak kulihat ibu di  sana , tetapi meja makan sudah penuh dengan beberapa lauk yang menggugah selera . Segera kuganti baju seragam , kemudian kucuci tangan dan kaki. Kulangkahkan kaki menuju kamar ibu. T erlihat ibu sedang menyusun buku-bukunya yang biasanya tertata rapi di lemari ke dalam kardus “Ibu, kenapa buku-bukunya dimasukkan ke dalam kardus? Memangnya mau dibawa kemana?” tanyaku penasaran. “Ini ibu mencicil mengepak barang-barang. Sebulan lagi ayahmu pindah kerja ke luar kota.” “Apa Bu, pindah? T erus bagaimana dengan sekolahku, B u?” “Nanti sekolah kamu ibu urus kepindahannya. Mengenai teman-teman, nanti disana  kamu juga akan punya teman baru yang banyak." “Ah malas , B u . P aling mereka tidak sepandai teman-temanku disini. Main Play Statio...