![]() |
www.pixabay.com |
"Kau boleh
menghinaku, tetapi jangan bawa-bawa nama Win". Suara itu membangunkan Win
dari tidur siang nya. Setelah pulih Win menyadari jika ada suara gaduh
terdengar dari arah halaman rumahnya. Win segera berlari menuju halaman.
Terlihat Bapak sedang bertengkar dengan salah seorang tetangga yang Win tahu Bapak
berhubungan baik dengannya. Beberapa tetangga menengahi. Win mendekati Bapak.
"Ada apa pak?”. Win
sangat mengenal Bapak, selama bersamanya bapak tidak pernah berkelahi dengan
orang. Bapak akan selalu mengalah.
"Lemparan batu itu
belum seberapa sakitnya dengan penghinaan yang dilontarkan padamu Win".
Win semakin tak mengerti. Tapi kenapa? Pikiran Win terus berputar mencari
jawaban, menghubungkan semua clue-clue kemungkinan yang dia tahu untuk
mendapatkan jawaban yang mendekati ketepatan.
"Biarkan saja, nanti
juga ada balasannya sendiri," ucap Bapak setiap Win bertanya mengapa
selalu membiarkan oranglain berbuat tidak baik terhadap Bapak. Tapi hari ini Bapak
berbeda dari biasanya. Apakah benar harga diri Win dan Bapak telah dilecehkan
orang itu? Benak Win masih penuh tanda tanya ketika kerumunan itu mengurai dan Bapak
masuk kedalam rumah dalam diam, muram.
Bersambung
Apa yang disembunyikan bapak sih?
ReplyDeleteIya, nih. Bikin penasaran...
ReplyDeleteAda apa. ...Apa ada apa-apa?
ReplyDeleteMabkku, yang kemarin kemarin masih penasaran...
ReplyDeleteBapak napa mbkyu??
ReplyDeleteWin anak kesayangan kayaknya. Makanya ngamuk begitu kalau ada yg macam2.
ReplyDelete#plak..sok tau sayanya. Hehehe.😀😀😀
Wah, Si Bapak harga dirinya tinggi. Suka saya...hehe
ReplyDeleteSudah kewajiban bapak u/ mmbela keluarganya...
ReplyDeleteSuka ceritnya.
Wah... aku ketinggalan cerita win. Tapi baru baca ini aja udah seru mbak..
ReplyDelete