![]() |
www.pixabay.com |
“Aku harus
mengihlaskannya dan aku harus ke sana hari ini,” batin Bram sore itu berkata
pada dirinya sendiri. Kakinya kemudian mantap melangkah menuju parkiran kantor.
Menghidupkan Aylanya dan kemudian meluncur ke suatu tempat yang sekian lama
Bram tidak berani mengunjunginya.
"Aku senang akhirnya
kau datang juga Bram,” sambut perempuan tua yang beberapa waktu lalu sempat
menemui Bram. Bram memeluk erat perempuan itu, seolah meminta penguatan.
“Kamu tidak salah. Hanya
saja takdir itu terjadi saat engkau bersamanaya,” nasehat perempuan tua itu
seolah tahu apa yang di rasakan Bram selama ini.
“Kuncinya hanya satu,
kamu mengikhlaskannya. Maka hatimu akan menjadi ringan.” Bram hanya bisa
mengangguk.
Hari ini bertepatan enam
tahun lalu. Dan perempuan tua itu selalu memperingatinya dengan mengadakan doa
selamat yang telah usai setengah jam yang lalu. Bram beranjak pamit karena
malam telah beranjak larut.
“Ijinkan Ibu menyayangimu seperti ibu menyayangi
Nadira,” ucap perempuan tua itu sebelum Bram benar-benar masuk ke Aylanya. Bram
mengangguk dan mencium takdzim tangan perempuan tua itu. Perempuan tua itu
mengantar Bram hingga Ayla Bram menghilang dari pandangannya. Perlu
mengumpulkan keberanian dan keyakinan selam enam tahun bagi Bram untuk
mengunjungi rumah perempuan itu. Belokan di ujung perumahan perempuan tua itu
seolah yang menghantui Bram.
Dan malam ini Bram memelankan Aylanya ketika
melewati belokan itu. Merekam kembali episode yang pernah terjadi di sana. Dan
Bram berjanji akan menyimpan rekaman itu di sebuah lemari yang terkunci rapat
di salah satu sudut hatinya. Dan semuanya terasa lega bagi Bram. Dia tahu apa
yang harus dilakukannya sekarang. Win, hujan dan kenangannya dengan Bapak, dan
juga slide-slide masa lalunya yang membuat hati Bram gemuruh jika Win selalu terhanyut
dengan hujan dan kenanganya bersama Bapak. Bram tidak ingin hujan merampas Win
dari sisinya.
Bersambung
Win, hujan dan kenangan...barisan kata yang indah Mba.
ReplyDeleteDitunggu lanjutannya... :)
ReplyDeleteBetul, barisan kata yg... indah,
masih penasaran mb wid...
ReplyDeleteAda yang salah dengan hujan ya Bram?
ReplyDelete