Skip to main content

WIN DAN HUJAN Bag.7

www.pixabay.com
“Aku harus mengihlaskannya dan aku harus ke sana hari ini,” batin Bram sore itu berkata pada dirinya sendiri. Kakinya kemudian mantap melangkah menuju parkiran kantor. Menghidupkan Aylanya dan kemudian meluncur ke suatu tempat yang sekian lama Bram tidak berani mengunjunginya.

"Aku senang akhirnya kau datang juga Bram,” sambut perempuan tua yang beberapa waktu lalu sempat menemui Bram. Bram memeluk erat perempuan itu, seolah meminta penguatan.

“Kamu tidak salah. Hanya saja takdir itu terjadi saat engkau bersamanaya,” nasehat perempuan tua itu seolah tahu apa yang di rasakan Bram selama ini.



“Kuncinya hanya satu, kamu mengikhlaskannya. Maka hatimu akan menjadi ringan.” Bram hanya bisa mengangguk.

Hari ini bertepatan enam tahun lalu. Dan perempuan tua itu selalu memperingatinya dengan mengadakan doa selamat yang telah usai setengah jam yang lalu. Bram beranjak pamit karena malam telah beranjak larut.

           “Ijinkan Ibu menyayangimu seperti ibu menyayangi Nadira,” ucap perempuan tua itu sebelum Bram benar-benar masuk ke Aylanya. Bram mengangguk dan mencium takdzim tangan perempuan tua itu. Perempuan tua itu mengantar Bram hingga Ayla Bram menghilang dari pandangannya. Perlu mengumpulkan keberanian dan keyakinan selam enam tahun bagi Bram untuk mengunjungi rumah perempuan itu. Belokan di ujung perumahan perempuan tua itu seolah yang menghantui Bram.

         Dan malam ini Bram memelankan Aylanya ketika melewati belokan itu. Merekam kembali episode yang pernah terjadi di sana. Dan Bram berjanji akan menyimpan rekaman itu di sebuah lemari yang terkunci rapat di salah satu sudut hatinya. Dan semuanya terasa lega bagi Bram. Dia tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Win, hujan dan kenangannya dengan Bapak, dan juga slide-slide masa lalunya yang membuat hati Bram gemuruh jika Win selalu terhanyut dengan hujan dan kenanganya bersama Bapak. Bram tidak ingin hujan merampas Win dari sisinya.

Bersambung

Comments

  1. Win, hujan dan kenangan...barisan kata yang indah Mba.

    ReplyDelete
  2. Ditunggu lanjutannya... :)

    Betul, barisan kata yg... indah,

    ReplyDelete
  3. Ada yang salah dengan hujan ya Bram?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,