![]() |
www.moeslema.com |
Hayo siapa yang belum nonton
AADC 1 dan AADC 2? Saya sepertinya ikut terkena lebaynya dunia perfilman. Saya
begitu penasaran dengan AADC. Ada apa sih? Seperti apa sih?
AADC 1 bercerita tentang kisah
Rangga, seorang cowok ganteng yang unik penyendiri sambil membaca buku Akunya
Chairil Anwar memenangi kompetisi lomba menulis puisi yang di adakan
sekolahnya. Cinta yang biasa menjuarai kompetisi menulis puisi penasaran dengan
mahluk yang bernama Rangga. Sebagai orang yang menggarap Mading sekolah, Cinta
bermaksud mewawancarai dan memasukkan profilnya di majalah sekolah. Namun
dengan angkuhnya Rangga menolak wawancara tersebut. Disitulah kedekatan mereka
di mulai.
Kisah cinta Rangga dan Cinta di
selingi dengan bumbu kisah persahabatan Cinta dan ketiga sahabatnya. Puncaknya
Alya yang mencoba bunuh diri karena masalah ayah ibunya yang selalu bertengkar
hebat. Sebelum Alya mencoba bunuh diri, sempat menelpon Cinta yang pada saat
bersamaan ketika Cinta janjian akan pergi dengan Rangga di sebuah cafee.
Persahabatan Cinta dengan sahabat-sahabatnya,
Milly, Maura, Karmen dan Alya sempat meregang karena ketidak jujuran Cinta
menyembunyikan rasa cintanya pada Rangga dari mereka. Akhirnya Sahabat-sahabat
Cinta menyadari perasaan yang di simpan Cinta terhadap Rangga. Namun ketika
hendak menyampaikan perasaanya pada Rangga, Rangga sedang dalam perjalanan
meninggalkan Jakarta menuju New York.
Di AADC 2 yang merupakan
lanjutan dari AADC 1 berkisah pertemuan Rangga dan Cinta setelah 9 tahun mereka
berpisah. Isi cerita menurut saya
seperti lebih mengedepankan Icon wisata
terutama di kota Yogyakarta.
Cerita bermula Reuni Maura,
Karmen dan Milly. Alya sudah meninggal karena kecelakaan mobi 5 tahun yang
lalul. Maura dan Milly yang sudah berkeluarga. Mereka berwisata ke Yogyakarta
dan di sana justru bertemu Rangga.
Cerita di dominasi pertemuan
Rangga dan Cinta yang mengelilingi berbagai tempat di Yogyakarta. Dan kisah
cinta mereka berakhir happy ending.
Sebenarnya AADC bagi saya
seperti cerita klasik pada umumnya, percintaan.
Segi positif dari menonton AADC,
terutama AADC 2 saya bisa melihat ikon-ikon wisata dan kuliner di Yogya yang
kelak wajib saya kunjungi ketika sedang di Yogya dan juga persahabatan mereka
yang ternyata tidak lekang oleh waktu.
Satu yang saya lihat dari film
AADC adalah bahwa wajah mereka tidak seunyu-unyu waktu memerankan AADC1. Tentu iyalah,
15 tahun berlalu telah membuat wajah mereka semakin dewasa.
Jadi hikmah yang saya ambil dari
nonton AADC adalah:
A. Jadi Cowok itu harus gentle,
kalau memang suka bilang saja jangan menunggu waktu yang lama untuk
mengatakannya meski pernah melakukan kesalahan. Syukur-syukur di bawa ke
penghulu untuk di nikahi, jangan kemudian tiba-tiba datang dan kembali
memporak-porandakan kehidupan si Wanita.
B. bahwa disadari ataupun tidak
disadari kita akan menua, semakin berkurang jatah usia kita dan semakin dekat
dengan kematian.
#ReviewFilm #FilmRomance
Hhhaaa... Nah, hai para cowok dengarkanlah....
ReplyDeleteiya cowok harus gentle
DeleteKu tunggu kau di kota Jogja mba...tapi jangan biarkan aku menunggu terlalu lama yaa
ReplyDeleteiya kifa..moga secepatnya
DeleteBener banget mbak wid, jangan suka membiarkan menunggu lama
ReplyDeleteBener banget mbak wid, jangan suka membiarkan menunggu lama
ReplyDeleteaku tutup kuping akh hahaha
ReplyDeleteAADC 2 bikin nostalgia di Jogja :D
ReplyDelete-cindiriyanika.com-
Buku Aku yang dibaca Rangga bukan karangan Chairil Anwar, Mbak
ReplyDeletetetapi karya Syuman Djaya
suka ma film ini
:D ;D