![]() |
www.pixabay.com |
Dua hari ini kost-kostan ODOP sepi dan halaman rumahnya tampak redup.
Sepertinya para penghuninya sedang kecapekan, atau jangan-jangan mereka lagi pulang kampung. Padahal biasanya kost-kostan ODOP ini ramai sekali. Bahkan hingga tengah malam ada saja saja yang di bicarakan. Mulai dari film, membicarakan tentang cerpen, tentang hati yang galau dan ada juga adegan srimulat antara mak beti sama sama anaknya si beti.
Namun dua hari ini tampaknya banyak anak-anak kost ODOP yang kecapekan. Maklumlah, penghuni kost-kost an ODOP ini kan beragam. Dari anak SMA, anak kuliahan, karyawan tulen baik swasta maupun PNS, karyawan yang nyambi kuliah, ibu-ibu rumah tangga, ibu-ibu rumah tangga yang nyambi kerja, dan bapak-bapak rumah tangga. Kalau bapak-bapaknya sudah pasti kerja lah ya.
Padahal meskipun dari berbagai macam profesi itu jika mereka sedang bersatu semuanya bisa nyambung dan klop deh. Rasa-rasanya kost-kostan ODOP ini yang paling rame dan nggak akan ada matinya.
Akhir-akhir ini bapak kost sering kewalahan sama para penghuni kost-kostan. Pasalnya dulu syarat agar bisa tinggal di kost-kostan ODOP ini adalah membuat tulisan setiap harinya. Kost-kostan ini keren kan, bukan disuruh nyapu halaman kost-kostan loh syaratnya. Dulu sih semua anak rajin. Bahkan berlomba-lomba untuk setor tulisan itu sama bapak kost.
Emangnya profesi mereka yang beragam itu mereka bisa nulis? Wow kalian belum tahu ya, tulisan mereka keren-keren.
Kemaren bapak kost sudah curhat sama para penghuni kost-kostan, jika beliau sedih karena nggak bisa bayar listrik untuk menghidupi kost-kostan ODOP ini. Iya sih, Kost-kostan ini tampak redup. Kemarin para penghuninya diminta untuk setor blog arsip. Dan hasilnya sungguh memang bisa membuat Bapak kost sedih. Setelah di lihat dari setoran blog archive itu, dihitung-hitung nggak cukup untuk membeli pulsa listrik. Apakah kost-kostan ini akan gelap gulita? Entahlah karena yang rajin menulis hanya bapak dan ibu kost saja.
Dikost-kostan ini menulis adalah sumber pendapatan untuk membayar listrik. Jadi kalo Bapak kost saja yang rajin menulis, pengaruhnya sepertinya sedikit. Karena kost-kostan ini kamar dan penghuninya banyak.
Kost-kostan ODOP ini memang paling nyaman. Meski sekarang meredup semoga nggak sampai mati listrik dan gelap gulita. (End)
Aku sudah urunan uang pulsa listrik kok hehehe
ReplyDeletehihihi..mbak wid bisa aja
ReplyDeletehihihi..mbak wid bisa aja
ReplyDeleteDuh mbak aku nggak pernah singgah di kost
ReplyDeleteDuh mbak aku nggak pernah singgah di kost
ReplyDeletehihihi udah bunyi tuh ya mbak wid sekringnya :D
ReplyDeleteaduh bun, duitnya lg di bagi sama beli buku paket. nabung dulu ya estina
ReplyDeleteWah... jangan sampai gelap gulita -_-
ReplyDeleteclingak-clinguk...
ReplyDeleteMbak Wiwid...Uni masih ikut ngekost yaa...meskipun banyak tagihan..hehe..
ReplyDeleteUdah nyicil bun saya :)
ReplyDeleteSaya juga ini banyak 'tidurnya', harus segera 'bangun' :D
ReplyDeleteArsip blog saya yang pertama kali muncul di grup, wuehehehe, dan komentarnya miris.
ReplyDeletePakai lilin saja, Mbak, kalau listriknya padam. :D
ReplyDeletesaya salah satu free rider
ReplyDeletehiks-hiks