Skip to main content

KOSONG

www.pixabay.com

Aku hanya bisa menatapmu ngilu. Ingin ku menyelam ke dasar hatimu, mencoba mengerti apa yang sesungguhnya terjadi. Meski aku telah bersamamu hampir satu tahun. Aku tetap belum bisa mengerti.

Aku bisa melihatmu dengan jelas, ketika semangatmu sedang berapi-api. Atau terkadang hatimu yang gundah. Semua terpancar dari raut wajah manismu atau jika kalian perhatikan akan kalian dapatkan jawaban dari keresahan hatinya dari lengkungan bibir mungil itu.  

Aku merasakan kebahagiaan itu muncul ketika jemari lentikmu lincah menari di atas keyboard, menuangkan segala resah dan imaginasi yang kau pikirkan. Saat itu aku tahu jika kau lebih nyaman dengan duniamu yang sunyi. Ketika ceritamu usai, sesungging senyum menghias wajahmu. Binar-binar matamu memancarkan kepuasan tak terkira. Kebahagiaan sebagai seorang pemenang yang bisa menaklukan sebuah tantangan.

Namun dua minggu ini tak ku temukan binar di matamu. Setiap hari berjam-jam kau hanya menatap layar monitor komputermu, sendu. Semua bukan karena kau tak mampu merangkai kata. Empat buah cerita yang telah kau tulis, semuanya berakhir buntu. Kau tak bisa menyelesaikan cerita itu dengan sempurna. Mengapa begitu susah untuk bercerita tentang “dia”?


Kau merasa, jika tiba-tiba jemarimu kaku. Gambaran tentang “dia” yang ingin kau tulis terasa semakin buram. Kau begitu kesulitan mendeskripsikannya.

Ingin ku bisikkan padamu bahwa jangan lagi kau tulis tentang “dia”. “Dia” hanya akan membunuhmu dari dalam. Membuatmu hiatus untuk beberapa waktu yang tak tentu. Semangatlah, aku rindu binar kebahagiaan dan kemenangan dimatamu.

Andai ku bisa memelukmu, akan aku lakukan. Andai aku bisa menenangkan jiwamu, akan aku lakukan. Akan aku sampaikan jika kau berbakat, jika kau mampu menyelesaikan cerita itu dengan memikat. Namun kau tetap termangu.

“Ah, aku kurang baca,” kau berkata pada dirimu sendiri. Kemudian kau lirik tumpukan buku di rak waiting for read. Kau hela nafasmu. Pertanda kau menyadari, jika bukan karena tak ada stok buku yang bisa dibaca sebagai alasanmu kering imajinasi. Kemudian kau lirik folder ebook di layar monitormu, daftar list Film yang bisa kau tonton untuk mengkayakan imajinasimu. Kau kemudian menggeleng, merutuk diri sendiri dan bertanya-tanya mengapa semua tak bisa kau nikmati.

Hingga akhirnya jemarimu menekan tombol shutdown. Kau baringkan tubuhmu yang lelah dengan segelayut pertanyaan pada dirimu sendiri, “Ada apa denganku ini?”.

Kutatap wajahmu yang lelah. Aku hanya bisa berharap, ketika kau esok bangun dipagi hari, akan aku temukan aura semangat yang memancar dari jiwamu. Kini, aku hanya bisa memelukmu dengan buaian angin yang menyejukkan ruanganmu, semoga juga dengan ruangan dihatimu.

Batam 31 October 2016

12 53 PM 

Comments

  1. Replies
    1. Hiatus itu berhenti untuk sementara waktu atau istirahat sebentar

      Delete
  2. wahh,, dalam juga ka Wid.. tulisannya pnuh prasaan...

    ReplyDelete
  3. Kondisi yang masih sering kualami, tak tahu apa yang harus kutulis :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. INI ide Dari 4 cerpen saya yg gagal ditengah jalan mb

      Delete
  4. Ih mba wid bisa ajaa bikin sesuatu dr hal yang sederana, tapi jadi keren, bener bgt ...pas bgt sm yg dialami semua yg berusaha menulis :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehehe, nulisnya bayangin diri saya sendiri mbak

      Delete
  5. lamaaa nggak bw..mbakku makin kece

    ReplyDelete
  6. Dwiih masya Allah..keren mba Wiid! berasa dari hati banget.
    saya sering singgah disini, tpi selalunya pake hp gak bisa koment. Gak bisa bilang..

    Kalau tulisan2 mba Wiwid selalu inspiratif. Selalu keren^^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,