Untuk
menerbitkan sebuah buku, sebuah penerbit akan melakukan berbagai tahap seleksi
hingga memeutuskan naskah itu layak diterbitkan. Nah berikut mungkin bisa di
jadikan refernsi bagi kalian yang ingin tembus penerbit mayor. Berikut beberapa
tahap tahap yang dilakukan penerbit:
1.
Seleksi
tahap pertama : Tahap laku, terutama di lihat
dari tema
Yang pertama di lakukan penerbit
adalah mensortir buku berdasar tema. Penerbit satu dengan yang lainnya belum
tentu sama dalam penentuan tema ini, meskipun penerbit lebih sering
mengandalkan booming season. Tapi keputusan mutlak sebuah buku di setujui untuk
diterbitkan kembali kepada pemilik penerbitan dan dari kualitas tulisanmu.
Namun begitu penerbit memunyai
skala yang menunjukan jenis buku apa yang sering tidak laku di pasaran.
Contohnya antara lain kumpulan Puisi, kumpulan cerpen, Tema LGBT, Novel sastra
(keculi penulisnya ternama).
Selain itu penulis juga harus
mengetahui syarat-syarat kepenulisan yaitu apabila penerit meminta syarat
kepenulisannya misalkan 100 halaman A4, font Times New Roman, margin dll maka penulis juga wajib
mengikutinya.
2. Seleksi tahap dua : Gaya Bahasa
Berdasarkan riset yang penerbit
lakukan, pembeli novel (mohon bedakan dengan "pembaca" ya, karena
target kami adalah pembeli) lebih melihat gaya bahasa ketimbang cerita ketika
memutuskan membeli.
Penerbit hampir selalu menolak
naskah yang ceritanya luar biasa bagus, tapi gaya bahasanya jelek. Meski setiap
penulis mempunyai gaya bahasa sendiri, yang merupakan sebuah ciri khas dari
penulis tersebut
Penerbit juga mengatakan jika
sampai tahap ke dua ini, dari ratusan naskah tinggal tersisa30-50 saja atau
bahkan belasan saja.
3. Seleksi Tahap ke tiga : Isi
Cerita
Penerbit tidak akan membaca
semua isi naskah yang ditawarkan penulis. Katanya cara mereka menilai cerita
dari naskah itu dengan membacanya secara acak. Namun biasanya ada beberapa patokan
halaman bagi editor untuk membacanya yaitu membaca sinopsis, halaman pertama,
halaman tengah dan halaman terakhir.
Namun
yang paling peting adalah sinopsis dari ceritamu. Maka buatlah sinopsis cerita
semenarik dan selengkap mungkin. Bedakan
antara blurb dan sinopsis (untuk lebih detailnya tanya om google ya).
4. Seleksi tahap ke empat : Profil
Penulis
Meski ini bukan syarat utama,
hanya pendukung saja. Namun pada saat-saat tertentu, ini merupakan penentu
utama naskah itu diterbitkan. Penerbit biasanya melihat jumlah follower di
medsos dan seberapa besar engagement dengan follower.
Yang di makud dengan engagement
di sini misalkan, follower FB kita ada 1000. Ketika kita membut status seberapa banyak yang nge like
status kita. Dimisalkan juga jika kekita menawarkan buku kita yang mau naik
cetak di penerbitan, seberapa banyak follower yang langsung PO buku kita.
Dari sini penerbit bisa sedikit banyak mengetahui
bagaimana masa depan naskah yang di cetaknya.
5. Seleksi tahap ke lima :
keputusan Dirut dan Pemred
Naskah yang sampai tahap ini
jumlahnya selalu di bawah lima, atau bahkan hanya satu. Karena naskah yang
lolos hingga seleksi tahap ini adalah naskah yang menurut tim redaksi adalah
naskah yang benar-benar akan laku dan mempunyai kualitas yang mumpuni.
Namun begitu terkadang Dirut dan
Pimred mempunyai pandangan lain. Meskipun di perjuangkan mati-matian tetapi keputusan akhir ada di
tangan Dirut.
Maka berdoa adalah salah satu
kunci agar naskah kita berjodoh dengan penerbit yang dimaksud.
Semoga tulisan ini bermanfaat
dan mari siapkan naskah sebaik-baiknya sebelum di kirimkan ke penerbit. (end)
Makasih ilmunya mb wiwid..
ReplyDeleteTerimakasih untuk informasinya mbak wiwid
ReplyDeleteSaatnya nyicil kumpulin follower, hhii
ReplyDeleteaku ikut ini saja, tenang Ci, aku punya info yg jualan follower, hanya bagi peminat Serius ya.. hahaha..
DeleteBtw, thanks mba Wiwid infonya
Berapaan sekilo kak raida??#lohh😂😂😂
DeleteMbak wid noted buat ilmunya.. makasih yaaa..
Omg mama rai. Hahahahhaa.
Deleteyuk, nyicil follower..xixixi
ReplyDeleteMakasih, bun wid, infonya. Terbaik
ReplyDeletehemmm ambil napas dalam-dalam...
ReplyDeleteBismillah
Makasii infonya kawid :)
ReplyDeleteMba wiwiwd..gaya bahasa yg baik dan jelek menurut penerbit itu yg gimana?
ReplyDelete#Aslinanya
Lumayan juga yaaah
ReplyDeleteLumayan juga yaaah
ReplyDeleteTrims tulisannya yaa mb Wid...nambah wawasan ttg pandangan penerbit thd naskah
ReplyDeleteWah...jadi bersiap nih kalau tetiba ada yang nawarin terbit..hehhehe..
ReplyDeletethanks kak..ilmunya..
Nuhun pisan teh wiwid. Bermanfaat bgt ni ilmuna
ReplyDeleteInformatif sekali.
ReplyDeleteSaya juga mau naikkan personal branding ah.
Biar punya follower bnyk
Bermanfaat sekali, makasih yaa..
ReplyDeletepoin 4 nya duh hihihi
Makasih buat infonya mba wid, PR saya masih sangat banyak
ReplyDeleteIlmu penting nih buat para penulis sebelum karyanya terbit..
ReplyDeleteTran Ran
Mbak wid... informatif sekali. Manteb teb...
ReplyDeleteNice information sista :)
ReplyDeleteThank nih infonya, bermanfaat :)
ReplyDeleteberguna banget nih ilmunya. Mbak wid editor kah?
ReplyDelete