![]() |
Koleksi Pribadi |
Judul
Buku : Mengapa anak saya suka
melawan dan susah di atur, 37 kebiasaan orang tua yang menhasilkan perilaku
buruk pada anak
Penulis : Edi Mulyono (Ayah Edi)
Penerbit : PT Grasindo
Kategori : Parenting
ISBN :
978-9790252561
Tebal :
Vii + 120 halaman
Cetakan : kelima, Mei 2008
Saya merasa buku ini sangat penting
untuk dibaca bagi calon orangtua dan juga para orang orangtua. Meski saya
belum sempurna juga mendidik anak-anak saya, saya hanya ingin cerita bahwa
pengetahuan yang saya miliki dari hasil membaca buku ini dan kemudian
diterapkan sangat berdampak luar biasa pada anak-anak saya. Buku yang berisi
kebiasaan buruk kita sebagai orang tua namun mungkin sudah dianggap umum oleh
masyarakat sekitar. Namun efek dari kebiasaan buruk ternyata dampak negatifnya
sungguh luar biasa.
KEBIASAAN
1 RAJA YANG TAK PERNAH SALAH
Sewaktu anak kita masih kecil dan
belajar jalan, tidak jarang tanpa sengaja mereka menabrak kursi atau meja. Lalu
mereka menangis. Umumnya, yang dilakukan oleh orang tua supaya tangisan anak
berhenti adalah dengan memukul kursi dan atau meja yang tanpa sengaja mereka
tabrak. Sambil mengatakan, “Siapa yang nakal ya? Ini sudah papa/mama pukul
kursinya/mejanya..sudah cup..cup diem ya..Akhirnya si anak pun terdiam.
Ketika proses pemukulan terhadap
benda-benda yang mereka tabrak terjadi, sebenarnya kita telah mengajarkan
kepada anak bahwa ia tidak pernah bersalah.
Lalu, apa sebaiknya yang kita lakukan
ketika si anak yang baru belajar berjalan menabrak sesuatu sehingga membuatnya
menangis? Yang sebaiknya kita lakukan adalah ajarilah ia bertanggung jawab atas
apa yang terjadi; katakanlah padanya (sambil mengusap bagian yang menurutnya
terasa sakit):”Sayang, kamu terbentur ya. Sakit ya? Lain kali hati-hati ya,
jalannya pelan-pelan saja dulu supaya
tidak terbentur lagi.
Kebiasaan
2 Berbohong kecil dan sering
Tanpa sadar kita sering memohongi anak
untuk untuk menghindari keinginanya. Salah satu contoh yang saat kita
terburu-buru pergi ke kantor di pgi hari, anak kita meminta ikut atau
berkeliling perumahan. Dan kita sering mengalihkan perhatian dengan mengatakan,
“Papa/mama hanya sebentar kok, hanya ke depan saja ya, sebentar saja ya
sayang.”
Dampak dari bohong kecil ini ternyata
dampaknya sangat besar. Anak tidak percaya lagi sama kita. Anak tidak bisa
membedakan pernyataan kita yang bisa dipercaya atau tidak. Akibat lebih lanjut
anak menganggap semua yang di ucapkan oleh orang tuanya adalah bohong.
Yang sebaiknya kita lakukan adalah
jujur kepada anak. Ungkapkan dengan penuh kasih dan perhatian,”Sayang,
Papa/mama mau pergi ke kantor. Kamu tidak bisa ikut. Tapi kalo Papa/mama ke
kebun binatang, kamu bisa ikut.”
Pastikan kita selalu jujur dalam
mengatakan sesuatu. Anak akan memahami
dan menuruti yang kita katakan.
(bersambung)
Seri ayah edi tinggal ini aku yang belum punya koleksinya...
ReplyDeleteSeri ayah edi tinggal ini aku yang belum punya koleksinya...
ReplyDeleteJadi pnasaran sama lnjutanny..kirain sampe slesai..hehehe
ReplyDeletekerenn lumayan buat belajar parenting haha
ReplyDelete