sumber:www.pixabay.com |
Tahun 2016 telah berlalu, tahun di mana aku bertemu
dengan orang-orang hebat yang mempunyai semangat tinggi dalam dunia literasi, yakni
keluarga ODOP.
Pada awal tahun ini, aku bertemu dengan seorang
Bapak. Bapak yang dalam ceritanya selalu dekat dengan putra-putrinya,
kehadirannya yang tiba-tiba membuatku jadi rindu bapak karena hampir 27 tahun
lebih aku hidup tanpanya. Bapak hadir seperti hadiah pada ulang tahunku yang
ke sekian kalinya.
Apa rencana Allah mempertemukanku dengan Bapak ini?
Mengalirlah nasihat-nasihatnya, nasihat yang sering disampaikan untuk putra-putrinya.
Terutama, nasihat untuk anak pertamanya yang sudah bekerja.
Nasihatnya begitu menampar. Namun, sepertinya dia sosok
yang direncanaan Allah untuk mengingatkan aku secara tidak langsung agar aku
menjadi lebih baik pada tahun-tahun selanjutnya.
Berikut ini adalah beberapa nasihat yang sering
diulang-ulang untuk putra-putrinya sekaligus nasihat yang pastinya tertuju
untuk diriku juga.
1. Tidur lebih cepat dan bangun
lebih awal. Kalaupun mau tidur tengah malam, gimana caranya bangun tidurnya tetep
ga boleh telat.
2. Setelah subuh, jalan pagi ke sekitaran kompleks
rumah. Nggak perlu lama-lama, 10-15 menit juga cukup soalnya tubuh aku
rentan, apalagi kerjaku seharian duduk di depan komputer. Jadi, fisik harus
tetap baik dan otak dijaga
kenyamanannya.
3. Pulang kerja jangan biasain main hp lama-lama.
Kenapa? Soalnya kerjaanku ini mantengin layar komputer seharian. Jadi,
mata juga harus
dijaga.
4. Jangan terlalu sering cuap-cuap atau chatting
yang nggak penting. Batasin chatting per hari hanya beberapa jam.
Biasakan ketagihan cuap-cuap-nya ke Allah, bukan ke manusia.
5. Sosmed atau ponsel jangan menjadikan kita
mendekatkan yang jauh saja, tetapi justru menjauhkan yang dekat. Artinya, harus
lebih sering ngunjungin (silaturahim) ke rumah saudara, tetangga, dan yang
lainnya.
6. Berapa lama aku bermain sosmed? Lebih banyakan
mana sama waktu yang aku gunakan untuk menghafalkan Al-Qur’an? Bapak bilang, “Sebagai
anak, nggak perlu ngasih orang tuamu duit yang banyak, pergiin
haji, ngucapin kata ‘sayang’ setiap hari, menjadi orang terkenal (di
bidang keahlian kita), ga perlu. Orang tua ga perlu itu. Kalau
kamu sayang sama orang tuamu, hafalin Qur’an. Itu baru bikin orang tuamu bangga
melebihi apapun. Bangganya orangtuamu itu juga bukan buat mereka sendiri. Bukan!
Itu buat dirimu sendiri, buat akhiratmu.
7. Berangkat kerja jangan mepet waktu soalnya aku
sudah mendapat kerjaan yang tidak jauh dari rumah, dan nyaman. Kata bapak,
“Kamu harus banyak-banyak bersyukur. Kalau kamu keseringan berangkatnya mepet,
lebih baik kamu nggak usah kerja lagi.”
8. Perempuan diciptakan sama Allah buat apa? Buat
jadi istri, pasangan, partner laki-laki (suami). Tahukah kamu mengapa dikatakan
neraka lebih banyak perempuan? Karena (istri) banyak yang tidak bersyukur dan
tidak patuh sama suami. Mereka (perempuan atau seorang istri) lebih banyak dan
lebih sering mengingat kejelekan suaminya, apalagi kalau lagi marah atau kesel,
udah deh kebaikan-kebaikan dan pengorbanan-pengorbanan suami hampir dilupain
semua, dan berujung mengingat hal-hal yang jeleknya saja.
Bapak, terima kasih telah mengizinkan aku merangkum
dari sekian banyak nasihat yang kauutarakan kepadaku. Semoga nasihat ini juga
bermanfaat tidak hanya untukku, tetapi untuk semua yang membaca dan mempraktikkannya.
Semoga pahala dari-Nya pun mengalir untukmu.
#Terimakasih Bapak Ijul
#Tulisan sudah
dalam berbagai editan.
Wuaaaaahhhhhhh.... Nasehatnya keren mbak wid...
ReplyDeleteAamiiinn...
ReplyDeleteSalam sama bapak...
#Dari aku yang ingin dianggap anak juga :-D
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHiks #speechless
ReplyDeleteAamiin Allahumma Aamiin
ReplyDeleteMasya Allah
Terharu
Mbrebes mili bacanya ...
ReplyDeleteikut t'tampar, palagi sama beberapa poin t'tentu :D
ReplyDeletemakasin mbak Wiwid...
Ikut nyimak nasehat bapak
ReplyDeleteMbak, nasihatnya bagus bingit. Apalagi yg nomor 4. Izin share ya :)
ReplyDeleteNasehatnya monohok bgt
ReplyDelete