![]() |
Koleksi pribadi |
Judul Buku : Putri Kejawen
Penulis : Novia Syahidah
Penerbit : Pustaka Annida
Kategori : Novel
ISBN : 9799661137
Tebal : 182 halaman
Cetakan I : Januari 2003
Buku
ini bercerita tentang seorang anak yang bernama Dewi Sakrendha. Seorang anak
yang dilahirkan dari seorang ibu yang masih keturunan bangsawan, Ratmi, dengan
seorang dukun sakti ternama, Sukirman, di suatu desa terpencil di Gunung Kidul.
Sukirman
dulu adalah seorang dalang terkenal. Hingga suatu hari dia berubah pikiran
untuk menjadi seorang dukun sakti. Untuk menjadi sukun sakti ini, salah satu
syaratnya adalah tidak bisa mendapatkan keturunan. Pada awalnya Sukirman
menyanggupi syarat ini meskipun dia tidak bisa memiliki keturunan. Karena keinginan
kuatnya memiliki keturunan, hingga kemudian Sukirman mencari “guru” yang lain
agar dia bisa mendapatkan keturunan.
Akhirnya
Sukirman menemukan guru yang dimaksud, meski dengan syarat yang tidak mudah. Beberapa
syaratnya adalah mendapatkan istri seorang bangsawan dan beberapa bagian
tubuhnya harus dirajah dan harus menyerahkan sesajen di pundhen (tempat pemujaan roh leluhur) atau mengantarkan sesajen ke Gunung
Kawi untuk rentang waktu tertentu.
Meskipun
begitu, dukun sakti yang bernama Sukirman ini mempunyai pemikiran yang lebih
maju diantara penduduk kampungnya. Dia pun mengirim anaknya, Dewi, untuk di
sekolahkan di luar kampungnya yaitu Wonogiri. Berharap anaknya kelak menjadi seorang
yang cerdas dan sholihah. Meski pada saat itu hampir rata-rata warga kampungnya
tidak ada yang bersekolah tinggi.
Di
SMU kelas 3 inilah Dewi akhirnya mengenal islam yang lurus dari salah seorang
gurunya. Darisinipulalah dia mengetahui jika selama ini yang dilakukan oleh
bapaknya adalah perbuatan Syirik. Juga yang dilakukan bapaknya untuk melindungi
dengan jimat yang selalu diberikan oleh bapaknya. Hingga sekembalinya dari
Wonogiri, kota dimana Dewi melanjutkan SMA nya jimat itu dibuang.
Akhirnya
setelah mengetahui jika Dewi adalah cucu mereka, mereka berharap bahwa Dewi dan
Rahmi (ibunya Dewi) kembali tinggal dengan mereka, tetapi tetap menolak
keberadaan ayah Dewi. Dewi yang sangat mencintai Ayahnya tentu saja tidak terima
ayahnya direndahkan oleh keluarga kakek neneknya.
Diakhir
cerita, Dewi dan Ibunya, baru mengetahui jika Dewi adalah tumbal yang harusnya
diserahkan kepada Guru bapaknya pada saat Dewi tepat berusia 20 tahun. Tetapi karena
rasa sayangnya pada Dewi, sang dukun alias bapaknya Dewi akhirnya menolak untuk
menyerahkan Dewi kepada gurunya. Meski semua itu harus Bapak lewati dengan
perjuangan setengah mati. Namun atas perjuangan Dewi dan ibunya, yang ikut
membantu terlepasnya bapak dari pengaruh gurunya tersebut lewat media ruqyah.
Kekurangan
buku ini, meskipun konflik dari keseluruhan cerita ini hidup, tetapi alur
cerita yang mudah bagi dewi untuk menemukan keluarga dari ibunya dan juga kemudahan
dia untuk membantu menyembuhkan ayahnya yang sudah terkenal sebagai dalang
sakti membuat novel ini kurang terasa konfliknya.
Kelebihan
buku ini adalah, penulis bisa sangat detail sekali menceritakan segala kegiatan
tentang dunia perdukunan. Segala pernak pernik sesajen yang diperlukan, juga detail
tempat acara perdukunan itu dilaksanakan. Juga pendeskripsian setiap tokoh yang
sangat menjiwai sekali. Saya juga dapat mengambil pelajaran, bahwa seburuk
apapun manusia pasti ada banyak sisi positifnya. Seperti si dukun Sukirman ini
alias si Bapak, dia tidak menafkahi anaknya dari hasi perdukunannya, tetapi
dari hasil sawahnya.
“Kowe
tahu, aku memberi makan anak istriku dengan hasil sawah itu. Dengan hasil ladang
yang kami miliki. Bukan dengan perdukunan ini. Sebab mereka adalah orang-orang
yang tak berdosa yang harus kujaga. Jadi jika kowe merusak sawah ladangku, berarti kowe membunuh anak istriku. Sudah sepantasnya jika perbuatan kowe aku kembalikan, agar kowe tahu bagaimana rasanya jika
keluarga kowe mati,”tandas Bapak
dengan suara beratnya. (hal 42)
Secara
keseluruhan saya beri point 3/5 untuk novel ini. (end)
Kayaknya ada tugas resensi mbak ya??saya ktinggalan info nih..jarang liat kegrup...hehe...
ReplyDeleteIya mas Rohmat..ada tugas resensi
DeleteSepertinya saya mulai tertarik pada tulisan bernuansa lokalitas kaya gitu mbak ....
ReplyDeleteminta ebook mbak he he he
#ngarep.com
Nggak ada ebooknya mbake
DeleteResensinya oke banget nih mbak Wid :)
ReplyDeleteTerimakasih Mb nova
DeleteAssalamualaikum mbak, saya berkeinginan membaca novel tersebut guna menyelesaikan TA saya. Apakah bisa? Kalau bisa mohon hubungi saya mbak, terimakasih
ReplyDelete