![]() |
sumber: www.kochiefrog.com |
Aku
tahu jika kau hanya berpura-pura mengacuhkanku. Meski pada kenyataanya kau
selalu menyebutku direlung-relung hatimu, menyelinap dan akhirnya melekat erat
disana.
Aku
tahu kau tak menginginkan kehadiranku. Padahal kau tahu takdir mengatakan bahwa
kita telah disatukan.
Kau bilang jika kau tak menginginkan
kedatanganku. Karena membuat dirimu merenung begitu lama. Kemudian menyesali
apa yang telah berlalu dan semuanya seperti terasa sia-sia.
Setiap
hari aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan. Setiap kau mendekat dan menatapku,
aku ingin mengatakan bahwa saat yang telah ditentukan, aku akan datang
menemuimu. Mengingatkanmu bahwa pada saat itu kita telah disatukan.
Pada
malam-malam dingin, kau selalu berbisik pada tuhanmu. Andai bisa, kau tak ingin
aku hadir disaat yang telah ditentukan itu. Perjumpaan yang pasti, yang telah
kau ketahui meski terkadang membuatmu nyeri. Hingga kemudian engkau menangis
terisak-isak, menyesali hari-hari yang telah lewatkan begitu saja tanpa arti.
Saat
pertemuan itu, kita saling menatap. Dua bola matamu yang memancarkan aroma sendu
menatapku. Jarimu membelaiku dengan lembut. Namun aku tahu kegusaran hatimu. Aku
pun hanya bisa terdiam seksama menatapmu. Melihatmu melepaskan segala
kegundahan hati dan pikiranmu yang menerawang jauh, melintasi waktu-waktu yang telah
kita habiskan bersama.
Hari
ini aku datang. Kau mulai terisak. Meski aku tak heran, karena setiap
kedatanganku kau selalu begitu. Dalam dekapanmu yang erat aku bisa merasakan
isakan tangis lirih dan bunyi dadamu yang riuh.
Aku
mencoba menenangkanmu dengan mangatakan agar kau menghapus airmata dan tetap
bahagia.
Dalam
isakan tangis kau berkata jika kau bahagia karena Tuhanmu masih memberikan
kesempatan untuk hidup, untuk memperbaiki diri. Namun kau tetap saja harus
bersedih atas bentangan waktu yang terasa kau sia-siakan.
Aku
kembali berujar lirih mencoba menyemangatimu dengan janji untuk melewati
tahun-tahun ke depan bersama-sama.
Maafkan
kedatanganku hari ini. Aku hanya ingin mengingat jika hari ini kita
dipertemukan dan kemudian disatukan. Meski pada kenyataanya kau berkata bahwa ketika
aku datang, kau selalu diingatkan akan impian yang masih menggantung di awan
dan jatah usia yang semakin berkurang, yang berarti mendekatkanmu kepada
kematian.
Sekali
lagi maafkan aku, jika hari ini harus datang. Karena aku ingin bersamamu walau hanya
sehari saja.
Maafkan
aku, aku akan selalu datang disaat yang sama. Aku yang tak kau harapkan hadir.
Aku yang hanya sebentuk angka yang akan selalu kau ingat, seperti hari ini, 2
Januari.
#This is my day
2017 semangar baruuuu
ReplyDeleteMet Milad mbakku sayaaang...
ReplyDeleteRomantis. 😍😍
ReplyDeleteMba Wid, ini tanggal kelahirannya kah?
Selamat datang dan selamat tinggal, hihi
ReplyDeleteAku selalu suka tulisan mba wid..
ReplyDeletemet milad bunn
ReplyDelete*Sebar-sebar benih jeruk biar Mba Wid selalu dipenuhi rasa bahagia dan syukur yang berlapis-lapis dari Allah Ta'aala ^~^ mmuach!
ReplyDelete