sumber :www.pixabay.com |
Senja yang luruh,
malam yang rapuh, pagi yang sendu. Keheningan mengukung. Sosok tubuh jangkung
menjauh. Bibir kelu, mata basah. Hati tersayat, sepi menatap punggung yang pergi
tanpa kata.
Tubuhku kaku,
menatap langkah kakimu yang menjauh dariku. Senja berkata bahwa kamu matahari,
hingga harus tenggelam dan berganti rupa. Serupa hatiku yang kelam ketika tapak
kakimu bergegas pergi, meninggalkan sebongkah rasa yang akan mati.
Gerimis menetes
perlahan, basah. Banjir airmata, terseret arus lara. Tenggelam, mengapung
diantara kenangan. Kamu yang tak pernah terhapus dari ingatan.
Punggung sunyi
berlalu, meninggalkan kepingan pilu. Bisu tanpa kata. Kata sederhana yang
menggoreskan luka di dada. Selamat tinggal. (end)
Comments
Post a Comment