![]() |
sumber :googlesearch |
Didalam kita
menjalani hidup sehari-hari, tentunya sudah ada aturan yang kita harus taati
sekecil apapun. Misalkan di dalam keluarga, sebagai bagian terkecil dari suatu
negara, tentu ada peraturan-peraturan kecil yang diterapkan dan harus
dilaksanakan, jika tidak dilaksanakn mungkin ada konsekwensi yang harus
dilakukan terhadap si pelanggar. Mungkin contoh hal kecil yang diterapkan orang
tua dalam keluarga adalah jika bangun tidur satiap anak harus merapikan tempat
tidurnya masing-masing. Jika ada anak yang melanggar maka mungkin
konsekwensinya uang jaja untuk hari itu dikurangi dari jatah biasanya.
Begitu juga
tentunya dalam roda pemerintahan. Banyak hal yang telah diatur undang-undang
demi tercapainya sebuah negara yang aman, damai, tentram sentosa. Namun pada
kenyataanya kebanyakan orang melanggarnya. Contoh yang terlihat nyata yaitu
korupsi. Ketika pejabat dengan enteng mengambil uang negara untuk keperluan
pribadinya, sedangkan seharusnya uang itu digunakan untuk kepentingan rakyat
banyak.
Belum lagi jika
kita masuk ke ranah agama, tentu Alloh telah menetapkan banyak aturan demi
kebaikan manusia itu sendiri. Contohnya ketika bulan Ramadhan, Alloh mewajibkan
umatnya berpuasa bagi umatnya yang beragama islam. Namun tentunya banyak yang
mengabaikannya dengan dalih berbagai macam.
Satu lagi contoh
kecil dalam sebuah grup kepenulisan. Dalam setiap minggunya diberikan
tantangan, dan semua anggota yang lain harus menulis tantangan tersebut. Tetapi
betapa berat jemari ini untuk menulis rangkaian kata untuk menjawab tantangan
tersebut. Meski begitu saya yakin setiap pribadi memiliki alasan sendiri, hingga
memiliki alasan kuat mengapa tidak bisa terciptanya sebuah tulisan untuk
menjawab sebuah tantangan dalam satu kesempatan saja setiap minggunya.
Saya jadi teringat
kisah-kisah di jaman kenabian dulu. Betapa banyak kisah umat nabi yang langsung
terkena adzab ketika melanggar perintah Alloh. Contoh kaum nabi Luth, yang
akhirnya di adzab Alloh dengan gempa bumi yang hebat dan disertai angina kencang,
juga dihujani batu sijjil yang akhirnya menghancurkan kota Sodom dimana Kaum
nabi luth bertempat tinggal.
Dari beberapa
contoh ini, mari kita renungkan. Mengapa manusia begitu mudah melanggar
aturan-aturan yang ditetapkan agama maupun negara? Apakah karena kita merasa
aman-aman saja? Apakah karena hukuman penjara yang tidak seberapa lama (bagi
koruptor) ataupun tidak adanya hukuman atas pelanggaran yang kita buat?
Mungkin yang kita
perlukan hanyalah berbenah diri, menghargai kesempatan-kesempatan kecil. Menepati
janji atau komitmen kecil yang telah kita buat di grup maupun di agenda pribadi
yang telah kita tuliskan meski tidak ada iming-iming surga ataupun neraka
didalamnya. Namun dari hal kecil ini jika kita menaatinya, menjalankannya akan
berbuah sangat manis dan mungkin juga kita akan merasakan sebuah pengalaman
batin sendiri karena mampu melewatinya.
Mari berbenah
diri, memulai dari hal kecil yaitu menepati sebuah komitmen atau janji kecil.
(end)
Comments
Post a Comment