Skip to main content

Sampai Jumpa

Sumber:www.pixabay.com

Apa yang harus kuharapkan dari sebuah hubungan persahabatan? Ketika tiba-tiba hatiku mencarimu karena sebuah rasa kehilangan. Hampa, sedih nan pilu karena sosokmu tiba-tiba samar kutemukan.
 Tak ada lagi canda, tak ada lagi tawa, tak ada lagi nasehat yang panjang lebar darimu. Hatiku rindu, mencari sosok penyuka warna ungu yaitu dirimu, sahabatku.
Siang itu, akhirnya kutahu keberadaanmu. Sebuah kabar yang menggelegar terdengar di telingaku. Pilu, karena aku harus kehilanganmu.
Kini aku tahu arti kehilangan sesungguhnya, ketika ragamu tak lagi bisa kusapa, hanya nama yang tetap terlantun di dalam jiwa. Ya, inilah kehilangan yang sesungguhnya.
***
Kamu merasa kehilangan, maafkan jika aku tidak sempat untuk mengucapkan kata perpisahan. Kamu yang aku sayang, bak bunga melati yang selalu kucoba rawat ditaman. Agar tetap mekar dan harumnya menyemarakkan ruangan.
Aku tahu jika kamu selalu bertanya, “Ada apa gerangan, tiba-tiba kamu menghilang? Tak percayakah kamu dengan persahabatan yang telah kita jalin melewati waktu yang membentang?”
Dengar bisik hatiku, bahwa apa yang aku lakukan adalah demi kebaikan. Kamu akan benar-benar kehilangan. Kemarin dan kini mulutku senyap, tak sanggup untuk mengungkapkan. Ada takdir yang tak bisa kulawan, ketika sosok hitam datang dan menarik sukmaku perlahan. Membawa ruhku terbang keawan, menemui Sang Pemilik Keabadian.
Kamu datang, dengan wajah sendumu. Isakmu kudengar lirih perlahan ketika menatapku. Ingin ku katakan bahwa aku baik-baik saja sekarang. Ingin kugerakkan tanganku, untuk menghapus airmatamu yang luruh perlahan. Ingin kukatakan jangan menangis, karena kamu adalah seorang yang kuat dan menawan. Tengoklah langit diatas sana, biru membentang tiada awan. Mereka semua mengucapkan kata "selamat datang".
Jangan khawatirkan kenangan tentang persahabatan kita. Aku takkan mungkin lupa. Kamu pun semoga begitu juga. Kuharap kamu mendoakanku selalu.
***
Mereka selalu datang dalam kesedihan. Baju-baju hitam melukiskan wajah-wajah dalam duka yang mendalam. Selalu ada sedu sedan disetiap perpisahan.
Mereka tak pernah kenal waktu mengetuk pintu rumahku. Meminta kunci kamar yang hanya seluas ukuran badan.
Jika mereka datang berombongan, mengantarkan seonggok tulang beku untuk menginap di rumahku. Tak ada batasan waktu. Rombongan itu tidak pernah tahu, apa yang terjadi dengan seonggok tulang beku ketika mereka tinggalkan di rumahku. Seonggok tulang beku yang perlahan membusuk dimakan waktu.
Jika mereka tahu, apa yang terjadi di balik kamar kecil seukuran badan. Mahluk hitam menyeramkan, siap mengayunkan cambuk yang meremukkan tulang-tulang. Atau cacing-cacing tanah, kelabang-kelabang merah yang menggerogoti  kulit yang membalut tulang. Aku percaya mereka akan semakin tersedu dan berhenti untuk menghabiskan waktu, selain hanya untuk memeluk Sang Pemilik Waktu.
Meski terkadang kamarku seluas taman-taman bunga yang wangi. Namun mereka tidak tahu jika penghuninya hanya bisa dihitung dengan jari.
Gagak-gagak hitam sudah beterbangan sejak semalam, pertanda jika akan ada tamu datang. Tamu datang dengan wajah sama, sendu dan wajah pucat karena lelah tangisan. Ketika mereka meninggalkan halaman, terlihat gadis belia menunduk dengan isak tangis tertahan. Sebelum beranjak dia mengucapkan salam perpisahan.
“Selamat jalan, sampai jumpa, semoga kamar kecilmu dilapangkan Tuhan."
Aku hanya saksi bisu bagi mereka yang sering di landa pilu. Sebuah tempat dimana tubuh kaku dibaringkan. (End)

#Tantangan menulis cerpen terinspirasi dari sebuah lagu
Judul lagu : Sampai Jumpa
Penyanyi.   : Sheila on 7
Alasan menjadi inspirasi tulisan: Sebulan ini aku merasa kehilangan seorang teman, namun ternyata kehilangan sesungguhnya adalah ketika kita dipisahkan dengan kematian. Tak bisa bersua meski rindu bergejolak di dada. Hanya bisa mengucapkan salam perpisahan.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat...

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bi...

Teman Baru

        www.parents.mu        Dengan ter gesa kuucapkan salam . Hari ini sungguh terik sekali. A ku menuju dapur untuk mecari minuman dingin di kulkas. Tidak kulihat ibu di  sana , tetapi meja makan sudah penuh dengan beberapa lauk yang menggugah selera . Segera kuganti baju seragam , kemudian kucuci tangan dan kaki. Kulangkahkan kaki menuju kamar ibu. T erlihat ibu sedang menyusun buku-bukunya yang biasanya tertata rapi di lemari ke dalam kardus “Ibu, kenapa buku-bukunya dimasukkan ke dalam kardus? Memangnya mau dibawa kemana?” tanyaku penasaran. “Ini ibu mencicil mengepak barang-barang. Sebulan lagi ayahmu pindah kerja ke luar kota.” “Apa Bu, pindah? T erus bagaimana dengan sekolahku, B u?” “Nanti sekolah kamu ibu urus kepindahannya. Mengenai teman-teman, nanti disana  kamu juga akan punya teman baru yang banyak." “Ah malas , B u . P aling mereka tidak sepandai teman-temanku disini. Main Play Statio...