![]() |
sumber:www.romokoko.com |
Banjiiir?
Tolong jangan
Hal
yang selalu kudoakan semoga tidak terjadi di saat hujan. Karena aku begitu
menyukai hujan, rinainya yang menghias halaman. Kilat yang menghidupkan kelam
karena awan mendung yang menghitam. Kesejukannya memelukku hingga aku berharap
aroma hujan selalu menghias alam.
Banjiir?
Tolong jangan
Jangan
kamu hanyutkan isi dibalik dinding kokoh yang menjulang tempat aku menatap
rinai hujan. Cukup kehadirannya yang membuatku hanyut dan ingin meruntuhkan
dinding tinggi menjulang yang dia tawarkan. Atau airmata yang menerobos rahang
karena menahan kerinduan yang tak tertahan akan dia yang selalu bersemayam
dalam ingatan.
Banjir?
Tolong jangan
Jangan
kamu datang. Maafkan jika kami tak bisa berkawan. Cukup dia saja yang selalu
membanjiriku dengan impian. Impian yang terkadang meluluh lantakkan semangat
yang dengan susah payah aku pasang di hatiku yang gersang.
Banjiir?
Tolong jangan
Kedatanganmu
selalu mencekam. Seiring duka yang menyapa ketika kamu datang. Cukup. Jangan
kamu tambah dukaku dengan kedatanganmu. Cukup dia saja yang menawarkan duka
dalam hidupku. Meyayat hatiku pilu. Punggung sunyinya yang berlalu, sebuah
jawaban agar aku tak perlu bertahan untuk sebuah pengharapan.
Banjir?
Tolong jangan
Kamu
menjawab jika tidak akan datang. Musim telah mengatakan untuk berganti peran.
Kini matahari yang terang benderang selalu menghias langit yang dulunya kelam.
Baiklah kini kamu seperti dia, maka biarkan dia menapak kakinya berlalu dariku.
Membawa pergi mendung yang sempat menggelayut di hati. Biarkan dia bawa jauh
pergi, ketempat yang tak bisa kutemui lagi. Kan kucoba mengubur mimpi dan
kenangan tentang dia yang suatu saat akan terganti. (end)
#Banjir #Patah Hati
#tantangan tulisan Banjir versi patah hati
Comments
Post a Comment