Skip to main content

APRILICIOUS

www.pinterest.com
April. Kamu datang begitu cepat. Mengganti Maret yang penuh cerita tentang hati yang dikerat. Namun, April memberiku tawa, dua tanggal merah terpampang di sana. Itu artinya, akan ada minggu-minggu yang tak genap. Minggu-mingu yang tak genap, berisi pekerjaan berat. Aku bisa tertawa dan menyanyi syalalalalala. Bahagia.

April. Kamu datang begitu cepat. Mengganti Maret yang penuh cerita oleh luruhnya semangat. Almanak tetap mengukirmu untuk diingat sebagai bulan ke empat. Apa jadinya jika April di hapus dari almanak? Banyak orang yang akan menangis, mungkin menangis karena kehilangan kenangan. Mungkin juga menangis karena tak bisa gajian, karena April menghilang dari peredaran.

April. Kamu datang begitu cepat. Mengganti Maret yang penuh cerita tentang hati yang dikerat oleh rasa cinta yang berkarat. Maret tersingkir, April datang. April tersingkir, Mei datang. Mei menghilang, Junipun menggantikan. Begitu seterusnya, hingga kemudian bertemu lagi dibulan yang sama, April. Mungkin kita harus seperti bulan-bulan yang tak pernah sedih tergantikan oleh bulan yang lainnya. Karena mereka tahu ada saat yang tepat untuk bertemu. Mungkin kita begitu juga, harus menahan hati melewati hari hingga saat yang tepat kita akan dipertemukan lagi. Ah, ini tentang cinta lagi, maaf.

April. Kamu datang begitu cepat. Menggeser Maret yang penuh cerita akan hati yang berharap. Oleh rindu dan cinta yang tak penah merapat, melayang diudara mencari hati yang tepat. Meski berulangkali almanak mangatakan bahwa ini bukan saat yang tepat. Harus berjumpa dengan April-April yang lainnya untuk saat-saat yang lebih dekat dengan kejutan dari Tuhan untuk dia yang kamu harap. Ah, ini tentang cinta lagi, maaf.

April. Kamu datang begitu cepat. Sedang aku masih berdiri di ujung jalan. Menggenggam mimpi yang ingin kuwujudkan. Tentang impian yang sedikit sempurna. Ini bukan hanya berbicara sekedar cinta. Ini tentang impian yang sesungguhnya. Meskipun dia ada di dalamnya. Mungkin ini saatnya aku melangkah, bersama April yang telah beberapa hari berlalu. Menyadarkanku, bahwa hari-hari cepat berlalu. April berbisik, “Cepatlah rengkuh impianmu. Aku akan cepat berlalu berganti Mei dan kamu akan merindui, detik detik yang tidak kamu isi dengan sesuatu yang bermakna. Hanya ocehan kosong saja.”

April. Kamu datang begitu cepat. Dan kamu berkata, bulan Mei seharusnya akan lebih banyak tawa. Karena tanggal merahpun telah terukir di sana. Pun jika Mei datang, harusnya itu lebih mendekatkan dengan impian. Tentang tanggal merah yang terpampang, itu salah satu alasan aku bisa lebih bahagia dan kemudian kukan bernyanyi tralalalalala. (end)

#tulisan gaje

Comments

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,