![]() |
sumber:www.sofyandiary.blogspot.com |
“Cepat kalian
mandi, sarapan dan bapak antar ke sekolah! Kalau terlambat, jalan sendiri!”
teriaknya dari depan pintu kamar. Wajah anak-anak seketika berubah menjadi
ketakutan. Kaki si sulung segera berlari ke kamar mandi. Si tengah beranjak
mengambil sarapan sembari menunggu kakaknya mandi.
Mataku nyalang
menatapnya dari pintu penghubung dapur. Mulutnya tak henti dengan hisapan
batang sepanjang sembilan centi, asap mengepul membaurkan aroma sesak. Tangan
kanannya sibuk memainkan gadget. Rutinitasnya setiap pagi. Membaurkan lidah
yang membakar pagi dengan semburan api.
“Oi lelaki, aku
juga bisa jika kerjaanya hanya makan, ngepul
dan memarahi anak istri,” Batinku menjerit. Tercium aroma gurih dari ikan lele
yang ku goreng.
“Kenapa kamu belum
juga mandi?” suara menggelegar terdengar dari pintu depan. Dia menatap si
tengah dengan garang. Mulutnya mengomel. Aku segera mengintip dari balik pintu, amarah mulai menguasai
tubuhku. Kugenggam erat-erat sodet penggorengan, serasa ingin dia gantikan ikan
lele yang kugoreng. Ingin kuteriakkan padanya jika tak perlu membuat suasana
pagi semakin berapi. (end)
#Flash
Fiction
#Domestic
drama
Comments
Post a Comment