![]() |
sumber : www.dream.co.id |
“Cepat, kembalikan
putaran waktu ini!” Aku meraung di depan Kranz.
Ujicoba mesin waktu yang di lakukan di Lab Masa Depan ini telah mengubah
masa depan bumi, menjadi bumi dengan usia limapuluh tahun ke depan.
Kranz tetap
bergeming mendengar raunganku. Matanya asyik menatap layar monitor.
“Kranz, tolong
kembalikan putaran waktu ini ke masa yang sebenarnya!” aku kembali meraung di
depan Kranz.
“Diam, Noti!
Bukankah kita telah membuat kesepakatan bersama di awal. Jika kita akan
melakukan penelitian untuk mengetahui keadaan bumi limapuluh tahun yang akan
datang?” jawab Kranz dengan tatapan garang.
“Tapi, aku tak
ingin kehilangan orang-orang yang kucintai lebih cepat Kranz. Ketika besok
pesawat luar angkasa kita meluncur ke bumi. Mereka pasti tak akan mengenaliku
lagi,” ungkapku perih.
Kranz masih menatapku
tajam. wajahnya menyiratkan jawaban jika dia tidak akan mengabulkan
permohonanku. “Siapa yang membuatmu menangis karena tak mengenalmu? Chris? Beristirahatlah,
bersiaplah untuk keberangkatan ke bumi esok hari!” ujarnya acuh. Wajahnya
kembali berpaling ke layar monitor, otak mesin waktu penemuan baru kami.
Aku dan Kranz
tinggal di planet baru hasil penemuan NASA beberapa tahun silam. Planet
KranzNoti. Awalnya aku dan Kranz hanyalah mahluk yang dikirimkan ke planet ini
untuk uji coba, hingga akhirnya planet ini memberikan jawaban jika dia bisa dihuni
manusia.
Hatiku teriris
ketika kakiku menginjak bumi. Bumi tak
ku kenali lagi. Bangunan-bangunan kokoh hanya tinggal puing-puing berserak. Tidak
terlihat lagi kehidupan. Kutatap wajah Kranz yang dingin. Badannya tegap
melangkah penuh percaya diri.
“Aku ingin ke rumah Chris. Tapi, bisakah nanti kamu kembalikan lagi bumi ke masa limapuluh tahun
yang lalu?” Ujarku kepadanya, sebelum masuk ke mobil berwana hitam penjemput
kami.
Kranz menatapku. Wajahnya
masih terlihat dingin, kemudian dia lirih berkata,”Pergilah ke tempat Chris! Kita
akan di sini lebih lama. Pemerintah telah memerintahkanku menjadi pemimpin
perpindahan manusia ke planet kita, Kranznoti. Kita harus menemukan orang-orang
yang masih bertahan.”
“Kranz, bisakah
kamu mengembalikan bumi ke masa limapuluhtahun yang lalu? Kranz, aku ingin
bertemu Chris dan dia masih mencintaiku.” Aku bertanya lagi meski aku tidak
yakin Kranz akan menjawab pertanyaanku. Aku dan Kranz yang sama-sama gila ilmu
pengetahuan semesta, tak berhenti melakukan penelitian. Hingga mesin waktu itu
tercipta.
“Noti, kamu tidak
boleh lemah. Ini sesuai rencana kita. Kita lihat sekarang, semuanya terjadi seperti
yang kita ramalkan sebelum meninggalkan bumi. Bumi hancur karena keserakahan
manusia. Hancur karena mesin-mesin baja yang mereka buat. Pergilah ke tempat Chris, semoga kamu masih menemukannya.”
“Kranz jawab
pertanyaanku? Bisakah kamu kembalikan bumi ke masa limpuluh tahun yang lalu?”
tanyaku menghiba.
“Aku masih belum
tahu cara mengembalikan bumi ke limapuluh tahun yang lalu. Namun, kita harus
menyelesaikan misi ini. Dan aku ingin Chris tidak bertemu lagi denganmu. Karena
aku mencintaimu.” (End)
#Fantasi #Fantay
Flashfiction
Comments
Post a Comment