Skip to main content

Lebaran Hari Pertama

sumber:www.kumpulandoa.my.id

Allohu akbar…Allohu akbar...Allohu akbar…
Takbir kemenangan mengalun dari setiap penjuru. Ketupat, opor ayam, rendang, sambal teri dan sotong cabe hijau telah terhidang di meja makan. Kerupuk udang berdesakan memenuhi toples besar berwarna ungu. Anak-anak berdiri gelisah di halaman. Baju putih yang mereka kenakan menyiratkan kesucian hati yang terkadang lebih sering meyentakkan nurani kita.
Kaki berjalan berarak menuju masjid yang tak jauh dari rumah. Kotak besar bertuliskan “Kotak Amal Pembangunan Masjid” menyambut kedatangan jamaah di pintu gerbang masjid. Senyum ibu-ibu panitia perayaan sholat Idul fitri menyambut kami. Tangan terulur merekatkan hati yang bahagia.
Tikar plastik terbentang luas di halaman masjid. Aku dan anak gadis duduk di shaft paling depan, shaft untuk barisan perempuan. Masjid masih belum terlalu padat.  Bibir kami bertakbir mengikuti bilal yang memimpin mengumandangkan takbir menunggu saat sholat Ied akan ditegakkan.
Pukul tujuh Waktu Indonesia Barat, imam sholat ied berdiri, memberikan kuliah singkat tentang tata cara pelaksanaan sholat Idul Fitri. Kami berdiri, merapatkan shaft, mendengarkan seksama kuliah singkat kemudin takbir mengikuti gerakan Imam.
Sholat usai, ruangan masih hening, hanya terdengar suara anak-anak yang tak begitu mengganguk. Imam kembali berdiri, memberikan nasehat tentang salah satu keutamaan berbakti kepada orang tua. Ruangan tetap khidmat, meski khotbah berlangsung hampir 45 menit. Suara isak mulai terdengar ketika Imam mengumandangkan doa. Isak tangis yang kadang diiringi raungan seorang jamaah wanita yang terdengar pilu. Kepiluan akan sebuah tangisan kesedihan bercampur penyesalan. Dihati kami berkelebat bayang-bayang akan orang tua dan dosa-dosa yang terlalu menumpuk tersimpan. Setelahnya hanya mata yang terlihat sembab ketika kami saling berjabat tangan kemudian berpelukan erat.
Lebaran selalu memberikan warna hati yang berbeda, selalu mengingatkan akan dosa-dosa yang selalu berulang kita perbuat.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H
Taqqoballlohu minna wa minkum

Mohon Maaf lahir dan bathin

Comments

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,