![]() |
www.thewritersbloc.net |
Writers Block? Sepertinya saya sedang
mengalami, beberapa hari tidak menulis di blog. Bukan malas, tapi
ujung-ujungnya setelah ditelusuri ternyata alasannya karena malas, malas menuangkan ide yang sudah menari-nari
di kepala.
Writers Block adalah ketika seorang penulis
mengalami jalan buntu dan mengalami masa kekosongan yang lama dalam
menghasilkan tulisan.
Bagi
saya yang sedang belajar menulis dan bergabung dengan ODOP sekitar setahun
lebih ini, ternyata kegiatan menulis itu seperti kadar iman yang saya miliki,
dia turun naik dan membutuhkan perjuangan yang kuat untuk melepaskan dari
kemalasan atau writers block. Jika semangat
sedang menggebu-gebu, tulisan tidak pernah absen muncul di blog setiap harinya.
Namun, ketika semangat sedang menguap maka tulisan pun jarang muncul di blog
dan ketika tulisan muncul di sana tentu kualitasnya pun alakadarnya.
Saya
sendiri masih bingung bagaimana caranya agar tidak terkena writers block terlalu lama. Karena sesungguhnya kelemahan itu ada
pada kemauan diri sendiri untuk mewujudkan apa yang ada di dalam kepala sebab
Tuhan telah memberikan banyak ide di sana.
Ada
beberapa hal yang saya lakukan jika sedang terkena writers block:
Membaca
Tidaklah
harus membaca sebuah buku cetak ataupun membaca ebook. Terkadang membaca karakter teman di dunia maya pun saya
lakukan. Membayangkan sosoknya dan menjadikannya sebuah tulisan adalah sebuah
kegiatan yang sungguh mengasyikkan. Selain
itu juga membaca tulisan teman-teman di blog, membaca tulisan-tulisan yang
sudah memenangkan perlombaan. Biasanya dari sana ada kalimat-kalimat yang
membuat saya bisa menemukan ide.
Berkunjung ke blog sendiri
Berkunjung
ke blog sendiri ini adalah biasanya saya akan blog walking ke blog sendiri. Membaca ulang tulisan, menatap jarak
tanggal postingan, menengok di archive
jumlah total postingan, kemudian merenungi diri sendiri mengapa grafik
kepenulisan saya tidak pernah stabil. Biasanya hal ini akan memunculkan
semangat untuk segera mengisi blog, meski hanya sebuah tulisan sederhana.
Meyakinkan diri sendiri bahwa
ada pembaca yang menunggu tulisan kita
Ini
hanya sugesti untuk diri sendiri, menempatkan diri seolah-olah sudah memiliki
penggemar. Seperti mungkin menempatkan diri sendiri ketika merasa sedih saat
menunggu tulisan seseorang, namun, yang ditunggu jarang menelurkan sebuah
tulisan atau posting tulisannya jarang-jarang. Dengan begini saya membayangkan
pembaca yang menunggu tulisan saya akan tersenyum bahagia melihat tulisan-tulisan
muncul di blog pribadi dan membuat jiwa lebih bersemangat lagi.
Mengingat kembali tujuan menulis
Nah,
biasanya saya juga merenungi, apa sih sebenarnya tujuan kita menulis? Tujuan saya
menulis adalah ingin mengabadikan sesuatu, entah itu mengabadikan keberadaan seorang
teman atau keresahan hati akan sesuatu. Sebenarnya, saat saya bisa menuangkan
apa yang dipikirkan, maka hati ini akan menjadi lega, plong dan rasanya tubuh
dan jiwa ini lebih sehat. Dengan merenungi kembali tujuan menulis maka akan
banyak ditemukan bahwa banyak ide dan keresahan hati yang terbuang percuma
dimakan waktu dan menguap begitu saja. Maka kemudian di hati muncullah semangat
tidak ingin kehilangan saat-saat berharga seperti ini lagi.
Nah, bagaimana
dengan teman-teman? Pernahkah mengalami writers
block? Semoga beberapa hal di atas menambah referensi dan membantu
teman-teman penulis untuk bisa keluar dari writers
block. Let’s keep our spirit on
writing! (end)
#Tugas kelas fiksi materi 5
#Tugas kelas fiksi materi 5
Comments
Post a Comment