![]() |
www.pixabay.com |
Siang
ini berita pembullying-an yang
dilakukan oleh generasi muda yang masih berstatus mahasiswa dan pelajar menjadi
viral di dunia pemberitaan.
Satu
berita pembullyan yang dilakukan oleh
tiga orang mahasiswa di Universitas Gunadarma terhadap salah satu mahasiswa
berkebutuhan khusus.
Satu
lagi berita pembullyan yang dilakukan
oleh pelajar kelas enam SD yang di lakukan di sebuah mall di Jakarta, pada saat
kejadian masing-masing korban dan pelaku masih lengkap mengenakan seragam sekolahnya.
Bullying adalah melakukan penindasan
terhadap orang lain dan dilakukan dengan sengaja dengan maksud membuat orang
lain menderita.
Perlu
dipertanyakan mengapa saat ini marak sekali terjadi pembullyan, terlebih dilakukan di kalangan intelektual dan parahnya
lagi dilakukan oleh anak-anak yang masih di bawah umur (Pelajar SD). Perlu tindakan
preventif dan juga perhatian khusus, mencari akar masalah hingga kejadian ini
tidak terjadi lagi di masa datang, minimal mengurangi prosentase kejadiannya.
Bullying sendiri akan sangat berdampak negatif
terhadap korban antara lain akan membuat korban menjadi stress, menjadi tidak
percaya diri, menimbulkan ketakutan ataupun trauma yang berlebih dan lebih buruk lagi memungkinkan korban
melakukan tindakan bunuh diri.
Namun
yang lebih penting, kita perlu mengetahui latar belakang seseorang melakukan bullying. Banyak faktor yang menyebabkan
seseorang melakukan penindasan terhadap orang lain, antara lain kurang kasih
sayang atau perhatian dari orangtua, pengaruh lingkungan antara lain teman yang
mempunyai kelakuan buruk atau bisa juga dari media seperti film, tayangan televisi,
permainan game yang berhubungan dengan kekerasan. Salah satu contoh tayangan film
adalah tayangan drama korea yang mulai sering digandrungi oleh remaja-remaja,
sehingga remaja-remaja kita menganggap jika bullying
adalah sesuatu yang keren, karena bisa menunjukkan kekuatan atas dirinya,
bangga ketika orang lain tunduk dan takut kepadanya. Dua contoh drama Korea
yang begitu legendaris dan cerita di dalamnya dominan dengan bullying adalah BBF Boys before Flower dan The
Heirs.
Pada
kenyataannya tanggung jawab agar anak kita atau agar generasi muda tidak melakukan
bullying adalah orang tua ataupun
orang terdekat dari mereka. Hal-hal sederhana yang orang tua lakukan antara
lain:
1. Selalu memberikan
apresiasi, pujian ataupun memberikan kado kecil terhadap apa yang anak raih
sehingga membuat anak semakin meningkat kepercayaan dirinya dan anak pun akan
melakukan hal yang sama terhadap sesamanya.
2. Selalu usahakan
meluangkan waktu kepada anak, malakukan perbincangan dua arah, alih-alih bisa
menjadikan hubungan itu seperti hubungan sahabat sehingga anak dengan mudah
akan menceritakan semua yang dia rasa dan pikirkan. Sehingga orangtuapun dapat
mudah mengetahui siapa saja yang menjadi teman dekat anak.
3. Memberikan contoh
untuk selalu bersikap baik meskipun dalam keadaan marah ataupun tidak suka.
4. Memberikan pengertian
kepada anak jika manusia itu diciptakan sama. Sehingga anak tidak merasa bahwa
dirinya lebih tinggi derajatnya dibandingkan orang lain.
Nah, mungkin hal-hal
kecil di atas bisa membantu mencegah anak
melakukan bullying kepada sesamanya.Karena tanggung jawab anak yang pertama adalah
orangtua ataupuan keluarga, maka mari ciptakan keluara yang kondusif untuk
menciptakan karakter baik kepada anak. pada akhirnya kemudian kita semua bisa mengatakan "Bullying? No Way!(end)
Comments
Post a Comment