![]() |
www.kandhani.net |
Jemari-jemari
lentikmu menggenggam calon penghuni baru. Ruang sempit ini kamu jejali lagi
dengan satu sosok baru. Penghuni baru kali ini ukurannya lebih kecil dibandingkan
semua penghuni lama. Meski menambah sesak, namun merupakan kebahagiaan sendiri
bagi penghuni lama karena mereka yakin jika akan mendapatkan cerita yang menakjubkan
darinya.
Para penghuni ruangan ini mempunyai
berbagai macam cerita, berbeda warna dan tentu saja mempunyai latar belakang
yang tidak sama sehingga mereka terdampar di ruangan ini. Kamu yang menyatukan
mereka di ruang yang jarang kamu sapa. Para penghuni hanya bisa menatapmu, yang
sosokmupun jarang mereka jumpa. Meski begitu, di suatu waktu di akhir minggu,
kamu akan menghabiskan waktu dengan mereka, itu membuat mereka merasa bahagia
karena akan ada kesempatan untuk bersamamu barang semenit saja.
Hari-hari menunggumu, mereka habiskan untuk
saling bertukar cerita. Tentu saja kali ini giliran penghuni baru yang harus
bercerita. Mereka terdiam menunggu cerita yang selalu terdengar menakjubkan dan
membuat mereka membayangkan dunia yang begitu luas dengan penuh aneka rupa
penghuninya.
“Aku
dikirim oleh seorang wanita. Aku terbang melintasi laut dan harus berpisah
dengannya yang masih berada di pulau seberang sana,” penghuni baru memulai
sebuah cerita. Penghuni lama dengan seksama mendengar ceritanya.
“Kamu
dengarkah degub jantung wanita itu ketika akan mengirimmu ke sini?” tanya
penghuni lama yang berwana hitam dengan gambar kereta di depannya.
“Iya,
degubnya begitu berbeda. Sepertinya lebih kencang daripada biasanya. Iya,
iya…aku paham karenanya. Dia mengirimku karena satu alasan yaitu cinta,”
penghuni baru menggumam sendiri menyadari alasan sebenarnya hinga dia sampai di
ruangan ini bersama dengan para penghuni lama.
Penghuni
lama masih mendengarkan ceritanya. Cerita yang sungguh menakjubkan, tentang
seseorang yang begitu mencintai kertas-kertas berisi cerita, hingga dunianya
hanya antara kertas-kertas yang penuh cerita.
“Kalau
aku mempunyai cerita tentang cinta. Cinta yang begitu lembut, begitu romantis.
Namun, tetap realistis,” suara penghuni lama berwaran merah jambu bersuara
ketika penghuni baru selesai bercerita.
“Kalau
aku mempunyai bercerita tentang nasehat-nasehat, cerita pengobat luka agar
manusia tidak putus asa,” suara penghuni lama berwarna putih dengan gambar
seornag lelaki berkopiah di depannya.
Tiba-tiba
mereka semua terdiam, ketika kamu mendekat dan mengambil penghuni baru,
melenggang dan menghilang dari penglihatan. Berhari-hari penghuni baru tak
kembali. Meski ada rasa iri, tapi mereka menyadari jika penghuni baru di kirim
oleh seorang wanita dengan degub di dada yang berbeda untuk kamu. Degub itu
mengalunkan nada cinta. Meskipun tanpa kamu tahu, para penghuni lama juga
dikirim dari wanita yang mempunyai degub dada yang berbeda, mengalunkan nada
cinta. Cinta untuk kamu. (end)
Comments
Post a Comment