![]() |
google search |
Selalu terhidang 5 cangkir
yang isinya selalu berbeda. Satu cangkir kopi
hitam untukmu. Satu cangkir energen untuk si Sulung. Satu cangkir coklat susu
untuk si Tengah. Satu cangkir susu kedelai untuk si Bungsu dan satu cangkir teh
Sari Wangi untukku.
Kita seperti ini. Tak
ada yang sama lidahnya. Pagi dan malam, 5 cangkir dengan isi yang berbeda akan
menemani sarapan dan makan malam kita. Kemudian kita berlima duduk melingkar di
atas tikar bamboo, kemudian menikmati santapan malam yang sederhana sambil
sesekali bercengkerama.
Kita tumbuh bersama
di dalam rumah yang sederhana nan penuh
cinta. Sesekali rindu mengulir ketika aku dan kamu menatap mereka meremaja. Begitu
cepatnya waktu bergulir. Maka, sesekali secangkir energen akan absen dari makan
malam, karena si sulung harus mengikuti kegiatan sekolah yang mengharuskannya
meninggalkan rumah.
Malam ini hitungan
ratusan purnama. Kutatap sepasang cangkir yang isinya masih tetap berbeda. Secangkir
kopi dan secangkir teh. Aku dan kamu dalam sunyi, ketika anak-anak pergi meraih
mimpi. Rindu lebih sering menghampiri. Maka jemariku menata 3 cangkir lagi,
mengisinya dengan energen, susu coklat dan susu kedelai. Aku ingin merasakan
kehadiran kalian di sini.
Tubuhku merenta. Kulitku
mengeriput. Kini hanya secangkir teh yang selalu hadir di pagi dan malam hari. Kamu
telah pergi meninggalkanku, meninggalkan kami dan tak akan pernah kembali di
dunia nyata ini. sedang kalian telah pergi membangun istana-istana kalian
sendiri. Semoga doaku melapisi beton-beton istana yang kalian bangun. 5 cangkir
terhidang di meja mungkin hanya akan terjadi setahun sekali di hari raya,
itupun jika kalian masih menginginkannya. Mungkin 5 cangkir dengan isi yang
berbeda ini hanya akan menjadi kenangan yang tak pernah kulupa. (End)
#30DWC
#OneDayOnePost
#Day15
Lima cangkir yg berbeda-beda isi di dalamnya, lalu perlahan berubah hanya tinggal satu, yaitu untuk tokoh "aku" adalah simbol tetapi nyata.
ReplyDeleteKita sebagai ibu, akan sibuk dan repot di awal perjalanan, tetapi akan tinggal sendiri suatu hari saat menua. Yg tersisa hanyalah doa.