Skip to main content

Kotaku, Batam


Duapuluhtahun yang lalu, aku mendarat di kota ini setelah menghabiskan waktu diudara bersama burung besi bernama Garuda. Kota yang saat itu menjadi tujuan utama untuk meraih mimpi. Batam. Kota terbesar yang pada tahun 1998 masih menjadi ibukota Provinsi Riau sebelum memisahkan diri menjadi Kepulauan Riau.

Batam memang kota industri yang strategis karena lokasinya yang sangat dekat dengan Singapura dan Malasya. Hanya memerlukan waktu 45 menit waktu yang di tempuh dengan menggunakan kapal ferry.

Awal pertama di kota ini, hutan lebat masih menaungi sepanjang jalan. Hanya beberapa perumahan tertentu yang pasti sudah dihafal luar kepala lokasinya oleh penduduk di sana ketika itu. Mall hanya terdapat di pusat kota, Jodoh, Nagoya. 

Namun kini, kota ini sudah jauh berkembang sangat pesat. Pembangunan secara besar-besaran sedang digalakkan. Hutan-hutan sudah berubah menjadi kawasan perumahan. Kemacetan terutama yang menuju arah kota sama halnya dengan kemacetan di ibukota.

Sesungguhnya bagaimana sejarah kota ini di beri nama Batam? Sebagai pendatang sepertinya banyak yang tidak peduli dari mana asal muasal nama Batam. Namun justru timbul istilah baru untuk Batam sendiri seperti Bila Anda Tabah Akan Menang. Ini sepetinya diambil dari kondisi penduduknya yang sebagian besar adalah pendatang yang ingin mengais rejeki di pulau kecil ini. Tentu saja jauh dari keluarga yang jarak tempuhnya ribuan kilometer dan harus menyeberangi lautan, tidak akan mudah dilewati jika anda tidak benar-benar tabah menghadapinya.

Sebagai provinsi yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan 3 besar di antaranya adalah Batam, Rempang, Galang. 3 pulau terbesar ini dihubungkan oleh jembatan yang diberi nama jembatan Barelang yang menjadi salah satu ikon kota Batam.


Selain jembatan Barelang ada tempat wisata lagi yang bisa dikunjungi di sini, Pantai melayu, Ocarina park, Kampung Vietnam.

Kampung vietnam sendiri memiliki sejarah penting bagi masyarakat sekitar karena pada saat terjadi perang di Vietnam banyak masyarakat Vietnam yang mengungsi ke tempat tersebut, mereka datang ke tempat tersebut menggunakan perahu sederhana. Pemerintah Indonesia mengijinkan mereka untuk mengungsi di tempat tersebut sementara waktu hingga perang yang terjadi di Vietnam reda, dan setelah ada perdamaian masyarakat mulai kembali ke negaranya dan membiarkan tempat tersebut kosong, hingga sekarang tempat tersebut menjadi tempat wisata tersendiri dan unik karena ada sebuah desa tak berpenghuni namun memiliki adat yang tidak ada di Indonesia.

Itulah pulau tempat aku berteduh kini. (end)


#30DWC
#Day29
#OneDayOnePost

#Kotaku

Sumber gamber:Googlesearch

Comments

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,