Ramadhan adalah
bulan di mana setiap muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Dan di
bulan ramadhan ini pula, Alloh memberikan jaminan akan semakin melipatgandakan
pahala bagi yang melakukan kebaikan. Maka dari itu banyak orang yang
berbondong-bondong mengisi kegiatan sehari-harinya dengan berbagai amalan yang
lebih banyak daripada hari-hari di luar bulan Ramadhan. Salah satunya adalah meluangkan waktu dengan membaca Alquran, karena memiliki target
untuk khatam Alqur’an di bulan Ramadhan ini. Namun, sebagi seorang penulis, seharusnya kita juga meluangkan waktu kita untuk menulis barang sejenak saja.
Lalu efektifkah
kegiatan menulis dilakukan di bulan ramadhan ini, ketika kita mungkin lebih
menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan amaliyah berburu pahala yang
melimpah? Masihkah ada waktu tersisa untuk menulis kebaikan yang bisa
bermanfaat bagi pembaca?
Jawabannya tentu tidak sama dari setiap
individu penulis. Karena mereka mempunyai prioritas sendiri, yang menurut
mereka mana yang lebih penting dan mana mereka ingin lakukan terlebih dahulu.
Namun pada dasarnya, bulan Ramadhan seharusnya tidak menghambat kegiatan dalam
dunia tulis menulis kita. Meski untuk menghasilkan sebuah tulisan yang baik
kita setidaknya memerlukan waktu 30 menit untuk menyelesaikannya.
Lalu apa sebaiknya
yang kita tulis setiap hari? Terkadang seorang penulis membutuhkan waktu yang
tidak sedikit untuk menyelesaikan tulisannya, mungkin dua jam atau bisa kurang.
Semuanya juga tergantung penulis itu sendiri. Jika dia ingin menulis yang
terlihat begitu sempurna atau tulisan yang cukup panjang, mungkin dia perlu
waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya. Sedangkan, sebenarnya kita bisa
menulis kegiatan keseharian kita di bulan Ramadhan ini. Menulis apa yang
terjadi hari ini, pada pokoknya kita menulis apa yang ada di dekat kita. Tulisan
ringan yang mungkin bagi kita tidak ada manfaatnya, tetapi justru memberi
pencerahan bagi yang membacanya.
Lalu kapankah waktu
yang tepat untuk menulis di saat bulan Ramadhan ini? Ketika semua umat muslim berlomba-lomba
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya di bulan Ramadhan, masihkah
ada waktu tersisa barang 30 menit saja untuk menulis? Salah seorang penulis
ternama di Riau mengatakan, jika kamu ingin menjadi penulis maka luangkan
waktumu paling tidak 30 menit untuk menulis setiap harinya. Tulis saja apa yang
ingin kamu tulis karena itu akan mengasah kepekaanmu.
Sebenarnya bagi
seorang yang jiwanya sudah terpatri untuk menulis (menulis setiap hari) tentu
tidak ada alasan baginya untuk tidak menulis. Di Bulan Ramdhan ini, seharusnya
justru banyak waktu luang untuk menuangkan sebuah ide dalam bentuk tulisan. Karena
kita sudah tahu waktu-waktu sibuk yaitu antara lain menjelang buka kemudian
sholat tarawih yang mungkin menghabiskan waktu kurang lebih satu jam, kemudian
waktu sahur. Di waktu-waktu lainnya yang tersisa, tinggal tugas kita untuk
mengagendakan jadwal menulis. Dan justru ini sangat penting, terutama bagi
pekerja kantoran ataupun pengusaha yang menghabiskan waktunya antara tujuh
sampai delapan jam perharinya. Dengan jadwal dan disiplin, maka kita tetap bisa
menghasilkan tulisan setiap hari. Ingatlah, tulisan yang bermanfaat juga tetap
akan mendapatkan pahala dari Alloh SWT. Ingat bukan makna QS Azalzalah ayat 7
yang artinya, “Barang siapa yan
mengerjakan kebaikan seberat dzarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Jadi seharusnya
harus tetap menulis bukan? Bukankah jika kita menulis hal-hal yang baik dan
bermanfaat, kelak juga akan mendapatkan balasan dari-Nya? Lalu, dimana kita
sebaiknya menulis? Jaman sudah berlari begitu cepat, media sosial memberikan
wadah dan menampung semua aspirasi kita. Mungkin tulisan kita bisa kita posting di dinding FB, atau di blog Pribadi,
IG, Thumbler. Terserah penulis di mana tempat yang paling disukainya untuk
menyelesaikan ide menjadi tulisan yang bermanfaat dan bisa dibaca khalayak
ramai.
Jadi masih
efektifkah menulis di bulan Ramadhan? Jawabannya ya, kita hanya perlu
intropeksi diri, melihat lagi manajemen waktu yang telah kita aplikasikan
selama ini. Meluangkan waktu sejenak, uuntuk mengisi Blog ataupun media sosial pribadi
dengan tulisan kita yang bermanfaat. Tidak perlu panjang lebar, kita hanya
perlu paling tidak 200 kata untuk sekali postingan. Namun 200 kata bukan tolok
ukur. Tidak punya ide? Ide tidak perlu hal-hal yang susah. Cukup yang ada di
sekitar kita, apa yang kita alami. Bahkan resep kue sederhana bisa kita bagikan
di Blog. Pada akhirnya kita tidak perlu ada alasan untuk tidak menulis (setiap
hari).
#Tantangan
Onedayonepost
#Tantangan
Uncle Ik
#menyoal
efektifitas menulis di bulan Ramadhan
Comments
Post a Comment