www.pixabay.com Aku sudah mati rasa. Hatiku sudah tidak bisa merasakan sedih, marah dan bahagia. Dan kamu masih saja tidak berubah. Tidak pernah menganggapku ada. Aku sebenarnya ingin mengabaiknmu. Tetapi tetap saja cinta yang mengalir di darahku tidak bisa mengabaikanmu begitu saja. “Jika kau memang serius dengannya, bawa dia padaku!” ucapku padanya di lain waktu. “Aku masih belum memikirkan pernikahan dengannya,” Jawabmu ringan. “Jadi hubungan apa yang kalian jalin sejauh ini?” Kamu terdiam tanpa jawaban. “Apakah kamu tidak takut pada Tuhan?” Kamu masih saja terdiam tanpa jawaban. Aku menarik nafas. Mencoba bersabar. Tetapi kebenaran harus tetap ku sampaikan. Aku tidak ingin kamu larut dalam dosa. “Jika kamu menemukan seseorang, aku berharap dia orang yang taat dalam agamanya. Dan kini ketika kau mau saja berduaan di kamar meski aku tak ta
Mari menari bersama kata-kata dan imajinasi