Skip to main content

LELAKI BERAROMA MIE Bag.1


 
news.babe.co.id
Jarum jam terasa berdetak semakin cepat. Jemari Rindang masih asyik menari diatas keyboard. Laporan tulisan tentang usaha rumahan yang sedang naik daun harus di selesaikannya dan segera di kriim ke pemrednya paling lambat jam sebelas malam ini. Tet. Tidak boleh lebih. Atau Rindang akan kehilangan kesempatan selama sebulan untuk mengisi rubrik usahawan muda di majalah ini. Terlintas sejenak dalam pikirannya sosok lelaki berwajah dingin –Rendi- yang akan menggantikannya. Lelaki yang seolah tidak pernah cacat tulisannya.

Jarum jam berdetak semakin cepat. Seolah berkejaran dengan jemari Rindang yang masih menari di atas keyboard. Deadline tinggal beberapa menit lagi. Suara Adele bernyanyi tiba-tiba sedikit membuyarkan konsentrasi Rindang. Rindang mendengus kesal. Shit, rutuknya dalam hati. Bunyi suara Adele kali ini mengganggunya. Segera di diraihnya Samsung galaxinya ketika nama yang muncul adalah Big Boss.
     
       
 “Rin besok liputan dengan usahawan baru. Jam delapan pagi. Dengan siapa dan dimana. Nanti saya sms”.

   “Siap Boss”.
 
Konsentrasi Rindang sedikit buyar. Namun jemarinya kembali menekuni keyboard. Di tariknya nafas dalam-dalam ketika tulisanya sudah terkirim ke Pemred nya. Di lirik albanya, jarum jam tinggal dua menit lagi menuju jam sebelas. Nyaris terlambat. Rindang menarik nafas lega. 
Namun membayangkan tugas esok hari dari Boss yang terasa mendadak membuat kepalanya sedikit pusing. Ah lupakan sejenak, batin Rindang. Rindang membaringkan badannya dan bergegas ke alam mimpi.


#ODOP menulis setiap hari
#Tantangan Cerbung ODOP

Comments

  1. Wah, bosnya killer ya mb, syereeem

    ReplyDelete
  2. Wah, bosnya killer ya mb, syereeem

    ReplyDelete
  3. Kayaknya ini sebagian curhatnya mba Wiwid..hehehe. Semangat Rindang!!

    ReplyDelete
  4. Seorang jurnalis ya, bun? Si Rindang?

    ReplyDelete
  5. Ikut membayangkan tugas untuk Rindang esok hari...hehe

    ReplyDelete
  6. Nama tokohnya menyejukkan. Rindang.

    ReplyDelete
  7. Unik.. Rindang tak berbunga.. aihh kok dapat aja yah idenya pakai nama ini... keren euy mba wiwid

    ReplyDelete
  8. Tiba-tiba ingat gimana deg-degannya saat di menit-menit terakhir deadline, apalagi saat itu koneksi lemot.

    Ehh, kok jadi curhat ya. :D

    ReplyDelete
  9. Big Boss?? kok jadi inget drama Descendants Of The Sun ya?hahaha
    this is beauty, over.

    ReplyDelete
  10. Big Bos selalu terkesan horor.....hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,