Skip to main content

LELAKI BERAROMA MIE Bag.3

news.babe.co.id

“Maaf Mbak, mbak mencari Pak Ridwan bukan?” tiba-tiba lelaki kurus tampan tadi mendekat.

“Ya,” Rindang menjawab dengan dingin tanpa menoleh sedikitpun, asyik memainkan gadgetnya.

Lelaki kurus itu menyebutkan nama. Tiba-tiba telinga Rindang panas bagai di sengat lebah. Wajahnya pun ikut memerah. Lelaki kurus tampan itu hanya tersenyum, sorot matanya menyiratkan rasa maaf. Membuat Rindang semakin merasa bersalah.

##
            Lelaki tua itu masih sibuk menyapu halaman yang di penuhi dengan ulat lorek-lorek berwarna hitam  merah berbulu yang berjalan kesana-kemari tanpa rasa takut.

            “Sudahlah di tebang saja pak,” ibu selalu bilang begitu.

Namun Bapak menggeleng. Ibu pun kembali diam. Pohon itu pohon kesayangan Bapak. Tidak hanya satu, mengelilingi pekarangan rumah Bapak. Tanah dan pohon peninggalan nenek. Tidak akan mungkin Bapak mengijinkan ayah menebangnya, kecuali pohon itu memang sudah tua dan mati.

“Iya bu tidak usah di tebang, musim ulat ini juga nanti hanya sebentar saja,” seorang gadis keluar dari rumah sambil membawa jerigen minyak tanah dan mancis ditangannya.

Ibu pun tahu, pohon itu punya andil dalam membantu sepasang anaknya mengenyam pendidikan universitas. Ibu masuk ke dalam rumah, meski ulat-ulat itu membuat ibu bergidik, tetapi ibu lebih tidak tahan melihatnya menggeliat-geliat ketika Bapak memanggangnya.

“Kapan Mas mu pulang Win, sudah kamu telpon dia?” tanya Bapak pada anak perempuannya.

“Tolong diingatkan kalau minggu depan dia harus pulang. Ada janji temu dengan Pak Rahmad. Masmu itu jika tidak di ingatkan akan terus sibuk. Tolong di ingatkan ya nduk?” Tanya Bapak lagi sebelum pertanyaan pertama di jawab.

“Iya Pak, sudah Ku telpon. Dia lagi sibuk membuka warungnya yang baru”.

“Bocah kuwi memang ra nduwe kesel. Nek ngono kuwi terus kapan rabine,” gerutu bapak.


Win hanya tersenyum. Win memang salut dengan kerja keras Masnya yang harus di acungi jempol.  Namun berkat kerja kerasnya juga peternakan Ayam jambul Bapak semakin maju. Tiba-tiba ingat pesan Bapak jika minggu depan ada pertemuan dengan Pak Rahmad. Win tersenyum, namun tidak yakin jika keinginan Bapak akan sesuai dengan keinginan Masnya. “Oke, Kita lihat saja nanti,” Win membatin. 


Catatan kaki:
Bocah kuwi memang ra nduwe kesel. Nek ngono kuwi terus kapan rabine: Anak itu memang tidak ada capeknya, jika seperti itu kapan menikahnya?

#ODOP menulis setiap hari
#Tantangan Cerbung

Comments

  1. Rindang sm win ada kaaitannya ga mb wid? hehhe, mulai keepo

    ReplyDelete
  2. Mba saya gagal faham di kalimat "...bapak mengijinkan ayah menebangnya"
    Ayah itu maksudnya bapak kan mba?

    Rindang merasa bersalah. Pasti wajahnya lucu.

    ReplyDelete
  3. Ketinggalan cerita mbak wid nih aku.. judulnya kreatif banget mbak wid. 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, aku juga suka judulnya bikin penasaran..^_^

      Delete
  4. Mba saya gagal faham di kalimat "...bapak mengijinkan ayah menebangnya"
    Ayah itu maksudnya bapak kan mba?

    Rindang merasa bersalah. Pasti wajahnya lucu.

    ReplyDelete
  5. Dibagian ke 3 ini, tulisannya makin kece saja, Mbak. Kagum dengan kemajuannya. ^^

    Jadi menduga-duga, apakah Pak Rahmad adalah ayahnya Rindang?

    ReplyDelete
  6. Aku tiap hari bergulat dg tepung dan bumbu. Bikin Mie.
    Jangan2 lelaki itu aku???
    Hehehee

    ReplyDelete
  7. bahasa jawa memang bingung saya, untuk ada penjelasan di akhir nya jadi ngerti :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,