Skip to main content

KLIK YANG MENGUBAH SEGALANYA

Dua hari ini grup kepenulisan yang saya ikuti justru lebih seru membahas tentang masalah jodoh dibandingkan dengan tema kepenulisan itu sendiri. Kenapa sih jodoh selalu asyik untuk di bicarakan? Bahkan bagi yang sudah menikah pun selalu bersemangat membahas masalah jodoh ini.

“Siapa tahu di grup ini ada anggota grup yang lalu klik dan berjodoh”. Ini doa seorang teman yang mendoakan teman satu grup yang sudah siap menikah dan belum dapat pendamping hidupnya.

“Kalau ada calon yang klik. Insya Allah saya siap menikah.” Ini kalimat jawaban teman saya yang saya tanya, apakah dia sudah siap menikah.

“Tentang syarat yang harus dipenuhi itu, itu bisa saja berubah jika ketemu Ikhwan yang klik dan dia yakin.” Ini nasehat senior saya dari sebuah usaha perjodohan teman saya yang tidak berlanjut.

Saya mendegar kata klik ini dalam watu yang berdekatan. Klik ini menandakan bahwa hati seseorang sudah ada rasa terpaut kepada calon nya.

Ketika seseorang akan menikah dan belum mempunyai calon yang jelas, dia biasanya akan berusaha untuk taaruf berdasarkan reomendasi teman atau orang-orag yang dipercayainya. Berbekal biodata, membaca visi dan misi pasangan adalah salah satu cara mengenal calon pasangan. Jika dari tahap ini lanjut maka akan ada proses temu fisik, dan mungkin percakapan dalam pertemuan itu untuk semakin mempunyai gambaran tentang pribadi masing-masing. Nah biasanya rasa yang mendorong untuk tetap melanjutkan dari tiap tahap proses taaruf itu di sebut klik.


Dari sanalah klik mengubah statusmu. Yang dari single menjadi double. Dan klik akhirnya mengubah duniamu.

Comments

  1. Masih nunggu yang klik, pegang kunci hatiku.
    Lalu akan kusimpan kunci hatinya di relung terdalam..hihi

    ReplyDelete
  2. Mbak wid udah nikah? Heheee :D

    ReplyDelete
  3. Klik akhirnya sampai ke blog mba wiwid :D
    salam kenal mba, kunjungan perdana nih :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat...

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bi...

KUN, AKU SEKARAT

www.pixabay.com “Tulisan macam apa itu, semua orang juga bisa membuatnya?” ujar Kunkun dingin, sambil melempar bundelan kertas ke depannku. Kemudian jemarinya sibuk memencet tombol keyboard di ponsel. Meski suaranya menggelegar dan terdengar menyakitkan, wajahnya tidak menyiratkan kemarahan. “Jadi salahnya dimana?” tanyaku pelan, takut mengganggu konsentrasinya. “Cari ide lain, ide dan cara penuturanmu tak akan laku kalau di kirim ke media,” jawabnya tanpa menatapku. Jemarinya masih asyik bermain layar ponsel. Aku lunglai sejujurnya. Tapi Kun benar. “Jangan kau jadi penulis. Jika masukan dari orang lain membuatmu putus asa. Terlebih dariku yang sudah mengenalmu belasan tahun.” Pesannya sebelum aku beringsut meninggalkan tempat kost tempat dia bersarang selama ini. Cambuk yang dilontarkannya kepadaku terkadang membuat kepercayaan diriku jatuh terurai. Bahkan lima hari setelah pertemuan dengannya, aku tidak bisa menghasilkan satu cerpen pun. Ideku telah di bunu...