Dua
hari ini grup kepenulisan yang saya ikuti justru lebih seru membahas tentang
masalah jodoh dibandingkan dengan tema kepenulisan itu sendiri. Kenapa sih
jodoh selalu asyik untuk di bicarakan? Bahkan bagi yang sudah menikah pun
selalu bersemangat membahas masalah jodoh ini.
“Siapa
tahu di grup ini ada anggota grup yang lalu klik dan berjodoh”. Ini doa seorang
teman yang mendoakan teman satu grup yang sudah siap menikah dan belum dapat
pendamping hidupnya.
“Kalau
ada calon yang klik. Insya Allah saya siap menikah.” Ini kalimat jawaban teman
saya yang saya tanya, apakah dia sudah siap menikah.
“Tentang
syarat yang harus dipenuhi itu, itu bisa saja berubah jika ketemu Ikhwan yang
klik dan dia yakin.” Ini nasehat senior saya dari sebuah usaha perjodohan teman
saya yang tidak berlanjut.
Saya
mendegar kata klik ini dalam watu yang berdekatan. Klik ini menandakan bahwa
hati seseorang sudah ada rasa terpaut kepada calon nya.
Ketika
seseorang akan menikah dan belum mempunyai calon yang jelas, dia biasanya akan
berusaha untuk taaruf berdasarkan reomendasi teman atau orang-orag yang
dipercayainya. Berbekal biodata, membaca visi dan misi pasangan adalah salah
satu cara mengenal calon pasangan. Jika dari tahap ini lanjut maka akan ada
proses temu fisik, dan mungkin percakapan dalam pertemuan itu untuk semakin
mempunyai gambaran tentang pribadi masing-masing. Nah biasanya rasa yang mendorong
untuk tetap melanjutkan dari tiap tahap proses taaruf itu di sebut klik.
Dari
sanalah klik mengubah statusmu. Yang dari single menjadi double. Dan klik akhirnya mengubah duniamu.
Masih nunggu yang klik, pegang kunci hatiku.
ReplyDeleteLalu akan kusimpan kunci hatinya di relung terdalam..hihi
Mba Wid... #speechless
ReplyDeleteKau membuat aku 'klik' hihihi
ReplyDeleteMbak wid udah nikah? Heheee :D
ReplyDeleteKlik akhirnya sampai ke blog mba wiwid :D
ReplyDeletesalam kenal mba, kunjungan perdana nih :)
salam kenal mas Andi nugraha
DeleteInsyallah semua berjodoh...
ReplyDelete