Skip to main content

BELAJAR DARI CINTA ANAK-ANAK

www.kartundakwahislam.blogspot.com

Perasaaan akan menjadi sendiri itu mungkin sudah di rasakan si bungsu. malam kemarin kami berbincang-bincang. Aku dan ke tiga anak-anakku. ketika aku mempertanyakan kesiapan anakku yang pertama untuk melanjutkan SMPnya di pesanten tahun depan.Ya, aku harus benar-benar memastikan jika keinginanya untuk melanjutkan ke pesantren memang benar-benar dia sadarai, bukan karena paksaan dari saya. meski memang pada awalnya Si sulung sempat nego sama saya untuk memasukkanya kesekolah yang pulang di hari yang sama. tetapi kemudian saya jelaskan kepadanya untung ruginya antara sekolah yang balik hari dengan sekolah pesantren. hingga kemudian dengan kesadarannya sendiri si sulung sanggup saya sekolahkan di pesantren.

Memilih si sulung untuk memasukkannya ke sekolah pesantren bukanlah juga keputusan mudah. itu berarti saya dan adik-adiknya harus berpisah dengan dia untuk kurun waktu tertentu. ketika memperbincangkan masalah melanjutkan kesekolah pesantren, Hilwa-anak kedua saya juga mengatakan jika kelak dia akan melanjutkan kesekolah pesantren. dengan jarak usia kelahiran 3 tahun antara anak saya dengan anak satunya itu berarti ketika Hilwa lulus SD nanti anak bungsu saya baru naikke kelas 4 SD. dengan polosnya si bungsu berkata"Jika nanti Mas ammar dan Mbak Hilwa masuk pesantren, adik sendiri lah mi". hatiku pun trenyuh. anak-anak dengan kasih sayang penuh, meski pada kesehariannya mereka selalu saja ribut, entah ada saja hal yang di ributkan.


Dilain waktu ketika abangnya-Ammar mengikuti persami (perkemahan sabtu minggu) kedua adiknya berkata "Wah nggak enak nggak ada bang ammar", 

Dari sini saya belajar, bahwa betapa cinta mereka tidak pernah ada rasa dendam. suci tulus dan murni. padahal ketika mereka bersama-sama rumah ini selalu ramai, ribut dengan segala suara mereka. terkadang mereka berkelahi, berdebat mendebatkan sesuatu hal, menagngis karena di jahili satu sama lain. tetapi ketika mereka berjaihan meski hanya sesaat mereka merasa kehilangan.

Jadi bagaiman dengan kita yang sudah dewasa? Bukankah kita lebih sering mendendam? Tidak mau bertegur sapa lagi ketika terjadi percekcokkan? Tidak mau berteman lagi kepada yang telah menyakiti hati kita? Saya belajar dari anak, betapa mereka mudah memaafkan dan tanpa dendam.


#ODOP menulis setiap hari
#Tantangan menulis sekali duduk tanpa edit

Comments

  1. Perasaan anak-anak masih alami, mrk masih bersih dr penyakit2 hati. seringkali org dewasa harus berguru pd kepolosan anak-anak. :)

    ReplyDelete
  2. Iya bener, saya belajar banyak dari mereka. Anak-anak sejatinya memang ceplas ceplos dan kelihatan spontan banget. Jadi sering ketawa sendiri lihat tingkah mereka. Obat stress paling ampuh. :)

    ReplyDelete
  3. masya Allah .. terinspirasi tidak harus dengan orang yang lebih tua yaa bunda, apa lagi tentang kebaikan.
    pesannya dapet banget bahasanya enak mudah dipahami ...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,