Skip to main content

TENTANG SONYA DEPARI

Beberapa hari yang lalu dan bahkan hingga hari ini laman facebook saya selalu muncul laman tulisan tentang Sonya Depari. Sonya Depari mendapat sorotan publik dan banyak menuai kecaman dan di bully para netizen di media social karena telah berani mendamprat seorang Polwan yang berusaha menilangnya.

(Posmetro.com/7 April 2016) Sekelompok siswi Medan, jadi perbincangan hangat di jagad maya Indonesia. Konvoi mereka usai UN di pusat kota Medan Rabu (7/4/2016) lantas di cegat polisi untuk di tilang, serta balik mengancam sambal membawa nama-nama beking Jenderal hingga jadi boomerang.

Cerita berawal saat Ipda Perida melihat mobil Honda Brio berwarna hitam bernomor polisi BK 1428 IG melintas di jalan Sudirman, Kota Medan, dengan pintu belakang terbuka ke atas.  Sang Polwan Cantik langsung menghentikan mobil mungil berisi tujuh penumpang itu.

Saat di interogasi, seorang siswi balik mencak-mencak sambal mengaku anak Irjen Arman Depari, Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), bahkan si siswi ini mengancam Ipda Perida bisa turun pangkat kalau berani menilang.

“Oh iya oke kalau mau di bawa. Tapi siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku pun punya beking. Kutandai ibu, Aku ini anak Arman Depari,” Ujar pelajar putri ini dengan nada ttinggi kepada petugas, Rabu (6/4/2016).

Ipda Perida sendiri hanya teriam dengan aksi si pelajar putri ini. Ia pun tak jadi menertibkan para pelajar putri tersebut dan meminta mereka untuk pergi dan segera pulang kerumah masing-masing.

“Sudah ya, kalian langsung pulang ya,  langsung pulang kerumah saja. Kami memang menjalankan tugas membubarkan konvoi anak sekolah. Kami tertibkan semua, bukan hanya kalian saja,” Tukasnya.

Disisi lain setelah video yang merekam kejadian ini tersebar dan menjadi viral di media social. Nama Arman Depari pun menjadi trending topic. Bahkan Irjen Arman Depari sendiri langsung mengkonfirmasi kepada Kapolresta Medan jika Siswa SMA itu bukanlah putrinya. Irjen Arman hanya memiliki 3 putra dan seluruhny berada di Jakarta

BULLYING DAN KEMATIAN AYAH SONYA DEPARI

(Bintang.com) berita duka menyelimuti keluarga Sonya Depari. Ayah kandung Sonya Depari meninggal tak lama Sonya menjadi bahan bully. Kabarnya kematian Makmur di sebabkan karena terlalu shock melihat komentar-komentar pedas tentang anaknya di media social.

Sangat di sayangkan seorang pelajar yang begitu berani melawan aparat dan justru dengan terkesan sombongnya mencatut seorang Irjen polisi dan mengakui itu sebagai ayahnya. Perlunya pendidikan karakter sejak dini dari rumah ataupun di sekolah sehingga terbentuklah pelajar ataupun warga yang selalu mencerminkan ahlak santun, berani mengakui kesalahan sendiri dan taat hukum.

Jadi kejadian ini ada hal yang bisa kita ambil hikmah, bahwa sepatutnya kita sebagai warga negara tetap selalu mematuhi hukum yang telah di tentukan, hukum  maupun penegak hukum pun seharusnya tidak mengenal kasta. Siapa yang salah harus di tindak.

Bahkan akibat ulah sang siswi yang semena-mena tersebut mengguncang hati ayahnya, yang menyebabkan ayahnya tidak kuat menanggung malu, sehingga beliau meninggal dunia. Juga masyarakat kita yang seolah-olah menjadikan budaya bully-membully itu suatu hal yang biasa.

Kita mungkin jarang memikirkan akibat yang akan di timbulkan akan ulah kita sendiri. Alangkah lebih baiknya sebelum kita berucap dan bertindak, kita menjadikan posisi kita di tempat orang yang kita caci? Apakah nyaman? Jika tidak, mengapa meski kita lakukan.

Dari sudut pandang saya, tidak ada yang benar akan sikap Sonya, Netizen, mau pun polisi dalam hal ini. Sonya, sebagai remaja dan juga warga negara yang baik sudah seharusnya lebih bisa bersikap sopan terhadap yang lebih tua dan sadar jika yang di lakukannya mengganggu orang lain dan melanggar hukum. Bullier, seharusnya cukup di simpan di hati, cukup untuk intropeksi diri. Biarkan yang berwenang menangani kasus ini. Untuk polisi, seharusnya lebih tegas dalam menegakan hukum.         
        
       Sepertinya pendidikan karakter adalah hal yang lebih penting di terapkan di sekolah dan di rumah, di bandingkan mengejar sebuah prestasi yang bernama nilai dan ranking di dalam raport maupun ijazah Siswa.

#ODOP menulis setiap hari
#Tantangan berita yang sedang booming

Comments

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,