Skip to main content

HARUSKAH KITA MENGELUH?

GOOGLE Image

“Ah mengapa hidupku selalu banyak masalah”
“Kapan ya aku bahagia”

Begitulah mungkin keluh kesah yang sering kita dengar dari teman, saudara atau bahkan diri kita sendiri mengeluhkannya.

Takdir hidup kita sudah di gariskan Allah dalam kitab Nya. Kita tinggal menjalani semuanya. Menjalani sesuai perintah yang juga telah di gariskanNya.

Hidup ini memang tidak akan ada yang mulus-mulus saja. Semuanya telah di gariskan berpasang-pasangan. Ada tangis dan tawa, ada suka dan duka, ada siang dan malam.
Dari hal di atas kita sudah bisa mngartikan maknanya.

Bahwa ketika kita tertawa kita harus ingat bahwa sutu hari kita akan menangis. Bisa jadi kita tertawa atas ekspresi kebahagiaan saat melihat kelucuan anak-anak kita, atau kita justru menangis atas eksperi kesedihan kita saat kita di tinggalkan oleh orang yang kita cintai missal orang tua, pasangan hidup kita atau justru anak anak kita.


Penggambaran makna siang dan malam pun sudah kelas perbedaanya. Bahwa suatu saat kita hidup di dunia dan terang benderang yaitu siang hari dan anggap saja dunia terang benderang ini adalah dunia kebahagiaan. Tetapi suatu saatu saat kita harus tinggal di dunia gelap yaitu malam, anggap saja ini dunia muram penuh kesedihan.

Jika kita mengeluh itu sebenarnya mungkin masih wajar, asalkan kita segera bertindak mencari jalan keluar dari masalah kita. Tak perlu risau, pasti ada jalan keluar. Bukankah Allah justru sudah menjanjikannya di dalam Alqur’an. QS al Insyirah ayat 5-6. Atau hayati semua makna yang terkandung di dalam Surat Al Insyirah ini.

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
 5.Karena sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
6. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan

Selain Qs al Insyirah ini Allah juga berfiman jika “Dia akan bersama pada orang-orang yang sabar”. Berarti Allah berharap kita selalu bersabar dalam keadaan apapun. Alllah akan membersamai orang-orang yang sabar. Seperti dalam QS Al Anfal ayat 46
وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ………
…dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar  (Qs Al Anfal 46)


Kita tidak perlu mengeluh panjang lebar. Mungkin kita hanya perlu meyakinkan hati kita bahwa pertolongan Allah akan selalu ada. Cukuplah usaha, doa dan tawakal. 

Comments

  1. Inspiratip.
    Terima kasih udh di ingatkan mbk Wiwid

    ReplyDelete
  2. Benar ya, Mbak. Hidup ini seperti siang dan malam, ada pergantiannya. Dan semakin pekatnya malam adalah bertanda bahwa pagi sudah dekat, ini ungkapan siapa ya, aku lupa.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,