Hi teman-teman, cintakah kalian dengan pekerjaan yang kalian jalani sekarang?
Harus mencintainya lah ya, agar bisa menjalaninya dengan tulus dan sepenuh hati.
Nah sekarang saya mau cerita suka duka pekerjaaan saya saat ini.
Saya bekerja di sebuah Perusahaan Multinasional Asing di salah satu Kawasan Industri Batamindo. Perusahaan ini bergerak di bidang perakitan PCBA. Disini saya diamanahi sebagai seorang supply chain analyst. Tugas utama seorang supply chain analyst adalah mengontrol biaya pembelian ke supplier dan mereview quotation ke customer secara berkala agar perusahaan selalu mendapat margin yang memuaskan.
Sukanya bekerja dibagian ini adalah setiap hari saya harus berkomunikasi menggunakan bahasa inggris baik lisan maupun tulisan. Disebabkan mulai dari atasan yang berkewarganegaraan Singapura, rekan kerja yang berada di India hingga berhubungan dengan pelanggan yang ada di berbagai negara. Kebetulan project yang saya pegang adalah pelanggan dari Australia, Singapura dan Eropa.
Setiap seminggu sekali untuk memantau sejauh mana status ketersediaan material, kami mengadakan conference call. Conference call ini berdasarkan project. Karena Customer setiap project berbeda. Jadi jika saya memegang tiga project yang berbeda, itu berarti saya harus melakukan 3 kali coference call dalam seminggu.
Pada awal-awal dulu bergabung di perusahaan, kepala saya terasa sakit untuk menerjemahkan setiap perkataan mereka dengan cepat. Mungkin dari setiap percakapan yang berlangsung. 60% saja yang bisa saya artikan maksudnya dengan benar.
Namun kini semuanya telah berjalan jauh lebih baik, meski belum mahir. minimal bahasa Inggris dengan logat India ataupun Eropa sudah terasa terbiasa di telinga saya. Meski secara lisan dan tulisan saya masih jauh dari grammar yang telah di tentukan.
Itulah sukanya bekerja di bagian ini, terbiasa berbicara, menulis dan mendengar Bahasa Inggris.
Terus dukanya apa?
Dukanya adalah ketika pelanggan tidak menyetujui proposal quotation yang saya ajukan dan meminta menurunkan harga.
Di sini saya harus pontang panting untuk melakukan negosiasi ke supplier untuk mendapatkan harga yang lebih murah agar tetap bisa memenuhi harga target yang telah di tentukan pelanggan. Sehingga margin perusahaan ikut terjaga.
Namun terkadang perusahaan harus menerima harga target yang diminta pelanggan dan menanggung kerugian.
Satu lagi dukanya adalah jika boss marah-marah sama saya karena pekerjaan saya tidak sesuai dengan yang dia harapkan. Dan ini benar-benar mematikan mood saya.
Jadi cintai apapun profesimu saat ini lakukanlah dengan tulus dan baik.
wih mantap mba. brarti lancarnya bahas inggrisnya. nonton film gak usah pake subtitle lagi ini mah hahaha
ReplyDeleteHahahaha...nggak juga
DeleteMemang akan menjadi lebih mudah jika kita mencintai sesuatu hal untuk dikerjakan.
ReplyDeleteBenar sekali estina
DeleteCinta itu dashyat efeknya yah mbak wid...
ReplyDeleteBetul Mb Vinny, cinta akan semakin membuat semangat meletup letup
DeleteKereeen mbak wid..cas cis cus bahasa inggris...
ReplyDeleteKereeen mbak wid..cas cis cus bahasa inggris...
ReplyDeletesebenarnya nggak begitu-begitu amat mbak
Deletecuma kalo sama rekan kerja dan customer sudah biasa dengan bahasa mereka
Wah bahasa asing bun wid keren ini... Menguasai betul, hehe
ReplyDeletenggak juga Ai, disini justru saya belajar
Delete( ' 0') sugoiii~
ReplyDeleteBisa jadi negosiator, nih...