Skip to main content

Cerpen Guru Untuk Para Guru

rozlindarusli.blogspot.com

Cerpen karya Putu Wijaya ini dikemas dengan sederhana, namun konfliknya yang memikat dengan ending yang membuat saya tersenyum puas. Ending yang kata kerennya adalah “twist ending”.

Cerpen ini bercerita tentang seorang anak bernama Taksu. Taksu adalah anak satu-satunya dari keluarga kaya raya. Taksu mempunyai cita-cita menjadi guru. Namun kedua orang tuanya tidak menyetujuinya, dengan alasan bahwa masa depan guru itu sangat suram. Dan kedua orang tua Taksu tidak ingin melihat anaknya seperti itu. Sengsara.

Berbagai cara dilakukan orangtua Taksu agar dia mau mengubah cita-citanya dari seorang guru. Dari cara menyogok Taksu dengan laptop canggih hingga mobil BMW bernilai milyaran rupiah. Meski begitu Taksu tetap gigih mempertahankan cita-citanya menjadi guru.

Dipuncak kegeramannya, orang tua Taksu akhirnya mengancam untuk menghentikan pemberian uang sekolah dan uang makan selama tiga bulan. namun Taksu tetap berdiri tegak dan menjawab pertanyaan ayahnya bahwa dia ingin menjadi seorang guru.
Ayah Taksu benar-benar naik pitam dan mengancam akan membunuh Taksu jika dia tetap bercita-cita menjadi guru.


Berikut penggalan dialog yang sangat menekankan konflik dari cerpen guru ini.

“Aku bunuh kau, jika kamu masih saja tetap menjadi guru.”
Taksu menatap saya.
“Apa?”
“Kalau kamu tetap menjadi guru, aku bunuh kau sekarang juga!!” teriak saya kalap.
Taksu balas memandang saya tajam.
“Bapak tidak akan bisa membunuh saya.”
“Tidak, kenapa tidak?”
“Sebab guru tidak bisa di bunuh. Jasadnya mungkin bisa saja busuk, tetapi apa yang diajarkannya akan tetap tertinggal abadi. Bahkan bertumbuh, berkembang dan memberi inspirasi kepada generasi di masa yang akan datang. Guru tidak bisa mati pak”
---

Banyak dialog yang sarat makna dalam cerpen ini. Dimana Taksu memberikan alasan yang kuat mengapa dia ingin menjadi gur. intinya dengan menjadi guru, Taksu tidak akan pernah mati.

Diakhir cerita, Taksu memanglah tidak menjadi guru, guru yang mengajar di suatu sekolah. Tetapi Taksu akhirnya menjadi seorang pengusaha sukses, dan mendapat gelar doctor honoris clausa dari sebuah perguruan negeri tertinggi.

“Ia seorang guru bagi sekitar 10.000 orang pegawainya. Guru juga bagi anak-anak muda yang lain yang menjadi adik generasinya. Bahkan guru bagi nusa dan bangsa, karena jasa-jasanya menularkan etos kerja,” ucap promotor ketika Taksu mendapat gelar doctor honoris causa dari sebuah perguruan tinggi negeri.

Meski dalam cerpen ini tidak diceritakan dengan gamblang mengapa akhirnya Taksu bisa menjadi seorang pengusaha, namun akhir cerita ini mengajarkan banyak hal. Bahwa tidak lah harus menjadi guru, guru yang berdiri di depan kelas, dilembaga pendidikan atau yang lainnya untuk di sebut sebagai guru.


Guru adalah siapapun mereka yang membagi ilmunya untuk sebuah kehidupan yang lebih baik. Dan kita semua adalah guru. Kita juga bisa disebut guru, dari secuil tulisan kita yang memberi makna bagi orang lain. (end)

#refleksi HUT PGRI 2016

Comments

  1. Eh, brarti klo aku nulis yg bermanfaat, aku bisa disebut guru bund? Hhii..

    ReplyDelete
  2. Belum pernah baca cerpennya. Bagus, ya mba?

    ReplyDelete
  3. Siapapun bisa menjadi guru ya, Mbak Wid. Meski bukan guru yang berdiri di depan kelas, di hadapan murid-muridnya untuk menyampaikan materi pelajaran.

    Seorang Ibu pun juga menjadi guru bagi anak-anaknya.

    Nice post ^-^

    ReplyDelete
  4. Jadi pengen baca cerpennya.

    ReplyDelete
  5. guru tidak hanya disekolah, mbak juga uda jadi guru buat adik :)

    ReplyDelete
  6. Reviewnya uaapikkk tenannnn mba... bikin saya pengen cepet2 baca versi aslinya ^_^

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bisa m

Selamat Tinggal

www.pinterest.com “Jadi kau benar-benar akan meninggalkanku? Kau sungguh tega?” suaramu sungguh terdengar kacau. Hatiku pedih. Rambut hitam lurusmu yang mulai menutupi leher terlihat acak-acakan. Namun, wajahmu masih terlihat tampan, meski sendu memenuhi setiap garis-garis wajahmu. Kauusap wajahmu kemudian memandangku yang terdiam dengan tajam. Aku menunduk, mencoba mengalihkan tatapan elangmu yang kini mungkin terlihat sedikit layu. Aku masih terdiam, sunyi di antara kita. Aku sudah bulat dengan keputusanku ini. Meski aku menyayangimu, sungguh, keputusan ini harus kuambil. Aku mungkin terlihat bodoh, meninggalkan semua kenyamanan ini dengan alasan yang “tidak masuk akal.” Namun, aku adalah aku. Tak akan kuijinkan oranglain mengontrol hidupku seolah-olah tidak bisa hidup tanpanya. “Baiklah, kalau kaumemang sudah memutuskan itu. Aku bisa apa. Meski katamu kau menyayangiku.” Suaranya terdengar parau. Tangan kanannya mengaduk-aduk secawan es campur, menyendoknya perlahan,