Hari
berganti begitu cepatnya. Detik waktu berlalu menggilas waktu. Ketika beranda
facebook teman-temanku di penuhi pose -pose bahagia saat-saat liburan.
Aku
sesekali ingin menikmati hari. Berkeliling mengitari separuh bumi, atau bahkan
seluruhnya. Ingin menginjakkan kaki ke negeri sakura lebih tepatnya. Menikmati
gunung Fuji dan berbagai pemandian air hangat seperti yang terlihat di media.
Untuk
kesana aku harus rela duduk di perut burung besi selama tujuh jam. Harus rela
menghabiskan satu bulan gajiku hanya untuk membeli tiket setengah perjalanan,
belum termasuk tiket kepulangan. Dua bulan gaji perlu ku habiskan hanya untuk
dua lembar tiket perjalanan. Lalu bagaimana aku makan, membayar listrik,
membayar kontrakan dan beberapa hutang yang harus dibayarkan?
Ah,
untuk apa aku kesana? Sedang negeri sendiri belum semuanya kujelajahi. Bahkan
ketika uang tabungan tak cukup untuk menambal uang makan, uang lstrik dan uang
kontrakan. Hanya untuk beradu tanding menggugah foto selfie dinegara tempat
liburan, agar di anggap kaya dan kekinian. Bahkan mungkin di negeriku sendiri
ini masih banyak yag kelaparan dan tdak bisa berteduh dengan nyaman dari air
hujan dan sengatan panas matahari yan tak tertahan.
Akhirnya
kuseduhlah kopi hitam, diantara hatiku yang agak merana dalam kegalauan. Headset Samsung kusumpal di telinga,
mendengarkan tembang-temban lawas di andoridku yang telah usang. Ku buka satu
buku travelling setebal 300 halaman.
Hadiah dari seseorang ketika aku memenangkan sebuah kuis, kuis dengan
pertanyaan utnk menyebutkan sebuah impian disertai dengan sebuah alasan.
Kini
aku berada di negeri tempat Lee Min Ho dilahirkan. Korea selatan. Negeri cantik
tempat dilahirkannya artis-artis dengan
tampang yang menawan. Aku mengetahuinya setelah melihat drama korea yang kutonton
disalahsatu saluran tv kemarin malam.
Ah
buku memang menakjubkan, dia seperti pengganti burung besi yang bisa
menerbangkan aku ke tempat impian. Atau setiap aku galau dengan kekinian yang
semakin membuatku terlihat tidak rupawan, tiba-tiba buku bisa menerbangkanku
melintasi benua. Ia langsung memberangkatkanku menerjang intas batas, menyeruduk
berlaksa lintas waktu.
Orang
dengan kemampuan bepergian terbatas sepertiku, kendaaranku adalah buku. (END)
#tulisan refleksi
Thank you Mba Wid ....
ReplyDeleteTerimakasih kembali intan...
DeleteBTW kenapa terimakasih?
karena merasa tersentil dan termotivasi.. about Japan and read the book... :3
DeleteLiburan sambil membaca emang enak
ReplyDeleteAsyiiik.. Hanya dengan buku kita bisa menjelajah yaa mbak wid
ReplyDeleteAseek.. libur telah tiba..
ReplyDeleteHore..hore.. horee..
Menjelajah dengan buku, tinggal duduk dan nikmati sensasinya... Mantaaap
ReplyDeleteDuduk santai, sembari ngopi.. Ditemani buku tentu banyak inspirasi yg di dapat ya mba Wid :)
ReplyDeleteDuduk santai, sembari ngopi.. Ditemani buku tentu banyak inspirasi yg di dapat ya mba Wid :)
ReplyDelete