Skip to main content

Kamu, Matahariku

Source : www.pixabay.com

Ingatkah kamu dengan pertemuan kita? Pertemuan di titik rapuh. Kamu seorang perewa perangkai aksara yang sempurna. Memaknai setiap rangkaian kata dengan begitu rupa. Sedang aku wanita dengan miskin kata, terlalu naif merangkai kata-kata agar menjadi sempurna. Ketika bayang kita saling menyapa, aksaramu menembus hatiku yang mulai lara.
Kamu berubah wujud menjadi apa saja. Bukan lagi hanya sekedar perewa perangkaia kata.  Hadirmu meremah lara, luka, sedih, dan tawa bahagia yang serpihannya memenuhi rongga hatiku yang sedang menganga.
 Akan selalu ada debar di dada, menatapmu dari kejauhan. Kamu yang tak bisa kusentuh, hanya bisa menatapmu dari jauh. Matahari, kunamai dirimu kini.
Ketika sinarmu menghilang, jatuh malam, bulan bersanding dengan bintang di langit kelam. Aku di sini tertusuk sepi. Retinaku menajam memandang rindu yang menari-nari bersama kunang-kunang yang beterbangan kesana kemari. Adakah hampa begitu merajai hati? Sepi kuingini agar aku dapat bermimpi menerbangkan rindu yang mungkin tak kamu ingini.
Pagi hari sinarmu menerobos kedalam ruang pekat nan sempit yang selalu kututupi tanpa permisi. Menghangatkan hatiku yang sudah lama membeku.  Menguarkan asa pilu untuk bisa bersanding denganmu.
Pancaranmu kini mendidihkan hatiku. Mungkin juga salahku. Mataku seharusnya tak hanya tertuju padamu. Sebab ketika mataku berpusat menatapmu, kutemukan setitik bayang yang lain yang tersimpan di sana. Sembilu mengoyak batinku. Kelu, pilu, mengalir ke saraf-saraf tubuh, hingga akhirnya telaga bening membanjiri kelopak mataku.
Tiba-tiba kamu menghilang, bersama rinai-rinai hujan yang mencubit kulit tubuhku yang gigil kedinginan. Kamu begitu curang, dalam waktu bersamaan datang menghapus airmataku dengan mengalirkan hujan.
Kamu yang menawarkan berbagai keindahan, senja yang menawan, pagi yang sejuk, siang yang mendidihkan, malam yang menguarkan rindu-rindu ke langit penuh bintang, dan hujan yang selalu memelukku dalam kesejukan. Keindahan yang alunan melodinya menghasilkan balok-balok not yang berbeda. Namun menghasilkan satu nada yang indah kuberi nama cinta.

(end)

Comments

  1. Keren pisan Mbak Wid, diksinya oh..

    ReplyDelete
  2. Matahari cinta, menghangatkan asa dan jiwaku

    ReplyDelete
  3. Mbak Wid, bagus bangettt. Diksi dan alurnya mantapppp 👍

    ReplyDelete
  4. saya speechless, ma wid keren sangat sangat,lah!

    ReplyDelete
  5. Kawidd kerenn bangettt😍😍💜

    ReplyDelete
  6. kereeen, kapan kapan kita bahas pola diterangkan-menerangkan, menerangkan-diterangkan ya, biar tambah menggigit prosa liris nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asyiik...dibilang keren sama orang yg kerennya sejak lahir...hehehe

      Siap..ditunggu ya...

      Delete
    2. Asyiik...dibilang keren sama orang yg kerennya sejak lahir...hehehe

      Siap..ditunggu ya...

      Delete
  7. Aah...gk tau hrs bilang apa. TOP kawid😍

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat...

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bi...

Pada Senja yang Merindu

Pada Senja yang Merindu untuk -Adriana- Pada saat seperti ini, pada saat aku menguarkan cahaya emasku Biasanya kamu menunggu di sana Kakimu terjulur di ombak yang berbuih Di tepian pantai Dengan senyum dan mata jernihmu, kamu berbisik, “Senja, janganlah kamu meninggalkanku” Pada saat senja seperti ini, pada saat aku hendak menuju peraduanku Kamu selalu datang dan menatapku Kamu bisikkan sebuah cerita Tentang Mr. Frozen yang kamu rindu Siapakah dia? Aku tak perlu tahu Cukup sudah kamu percaya kepadaku untuk mendengar bisikan ceritamu Kemilau cahaya di matamu, cukup sudah menggambarkan rasamu tentangnya, Mr. Frozen Senja kali ini, aku bersinar begitu keemasan Ingin kutunda kepergianku Aku menanti kedatanganmu Beberapa menit berlalu Aku masih menunggu Namun, siluetmu tak jua menyapaku Ada apa denganmu? Sinar keemasanku semakin pudar Waktuku hampir habis, siluetmu masih juga belum menyapaku Kemudian, angin mengabarkanku Bahwa kamu tak bisa menatap kepergian...