Skip to main content

Riak

sumber : www.pixabay.com
Mari sini, tetap tenggelam dalam diriku. Aku akan membawamu ke muara. Jangan hanya memandangku. Tenggelamlah dalam diriku, berenang, menikmati setiap aliran derasnya.
“Aku tak kuasa,” kudengar itu yang kamu bisikkan. Tenggelam, sesak dalam bayang. Gigil hatimu menghempaskan rasa yang beriak.
Matamu memandang kilau deras aliran. Mencekam, sekaligus menawarkan keindahan. Gemericik air, alunan indah terdengar diantara cicit burung yang bertengger di dahan. Ikan-ikan berenang diantara batu-batu seumpama berlian.
Kakimu terjulur perlahan. Ragu menyerang. Berenang, hanyut tenggelam, nafas tertahan. Mata terpejam, hanya suara gemericik aliran sungai menemanimu hanyut perlahan. Jiwamu resah, nestapa menggelayut sukma.
Melawan arus, luka menyayat. Perih, pedih. Luka di jiwa menganga. Ragamu melemah, mengarungi arus yang tak tentu bermuara. Berenang diantaranya membuat lebam di dada. Batu yang menghalang, rintangan. Awan dilangit berarak perlahan. Rintik hujan jatuh perlahan, meluruhkanmu dalam gigil kedinginan.
Lelaki penenung tersenyum dalam angan. Diujung muara kamu bayangkan. Terimakasih kamu ucapkan kepada lelaki pelambung angan untuk membuatmu berani hilang tak hilang, berani mati tak mati. Berenang ke muara, menerobos rintangan. Batu berkarat membentur dada. Lara.
Muara luas terbentang, helaan nafas yang tertahan. Matamu terbuka. Mencari sosoknya. Lelaki penenung hati, tersenyum diujung cakrawala. Kemudian hilang di telan warna bumi yang memudar. Hatimu runtuh dilirih sepi. Gelap dan sunyi.
***
Kamu menepi dalam gigil basah. Dilanda hati yang patah. Langit runtuh dan dunia hampa. Langkah kakimu keluar dari reruntuhan hati. Mengembara ke dunia sunyi. Menangis tersedu kepada Sang Pemilik hati. Mengadukan sang penenung hati yang menghilang dan tak menyapamu kembali.
Meski telah menepi, arus tetap mengikuti. Sebuah bisik mengingatkanmu agar tak lekas padam pada asa yang telah kamu lambungkan ke langit tinggi. Biar Tuhan yang akan menentukan akhir dari mimpi.
Untukmu sang penenung hati. (end)


*Untuk kamu yang tertawan oleh sang penenung hati

Comments

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat...

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bi...

Pada Senja yang Merindu

Pada Senja yang Merindu untuk -Adriana- Pada saat seperti ini, pada saat aku menguarkan cahaya emasku Biasanya kamu menunggu di sana Kakimu terjulur di ombak yang berbuih Di tepian pantai Dengan senyum dan mata jernihmu, kamu berbisik, “Senja, janganlah kamu meninggalkanku” Pada saat senja seperti ini, pada saat aku hendak menuju peraduanku Kamu selalu datang dan menatapku Kamu bisikkan sebuah cerita Tentang Mr. Frozen yang kamu rindu Siapakah dia? Aku tak perlu tahu Cukup sudah kamu percaya kepadaku untuk mendengar bisikan ceritamu Kemilau cahaya di matamu, cukup sudah menggambarkan rasamu tentangnya, Mr. Frozen Senja kali ini, aku bersinar begitu keemasan Ingin kutunda kepergianku Aku menanti kedatanganmu Beberapa menit berlalu Aku masih menunggu Namun, siluetmu tak jua menyapaku Ada apa denganmu? Sinar keemasanku semakin pudar Waktuku hampir habis, siluetmu masih juga belum menyapaku Kemudian, angin mengabarkanku Bahwa kamu tak bisa menatap kepergian...