Sosokmu di ujung
jalan
Sosok tinggi, senyum
manis dengan lesung pipit di pipi
Berdiri tegap
penuh percaya diri
Ingin kulambaikan
tangan
Namun hanya angan
Sosokmu mendebarkan dada
Debar kencangnya begitu menggema
Kamukah definisi bahagia?
Ketika jiwaku selalu berkata
Aku bersedia menghabiskan usia
Bersamamu
Duduk di beranda
Menikmati senja yang selalu
membawa cerita
Kita bercengkerama tentang dunia
Ditemani secangkir kopi dan
sepriring pisang goreng
Yang kamu suka
Apakah yang aku rasa teresonani
sempurna
Sampai ke dalam rongga dadamu?
Aku selalu bertanya-tanya apakah
kamu definisi bahagia?
Bahkan hanya bayangmu dalam
ingatan, membuat hatiku selalu merona
Apalagi jika ragamu mengetuk
pintu rumahku
Dan memintaku menjadi teman
hidupmu sepanjang usia
***
Kamu datang sore itu
Dengan setelan terbaikmu
Tanpa ragu
Jemarimu mengetuk pintu rumahku
Bertemu dengannya
“Dapatkah putrimu kumiliki
seumur hidupku?
Suaramu tegas tanpa ragu
Sunyi hening berlalu
Hatimu berkata, "Jangan beri aku
pilihan selain putrimu"
"Aku bukan lelaki yang terbaik"
"Aku bukan lelaki yang terbaik"
"Tetapi aku akan memberikan yang
terbaik untuk putrimu"
Kamu kembali bertanya, ”Dapatkah
putrimu kumiliki seumur hidupku?”
“Kami akan memberikanmu cucu
yang pintar dan lucu”
“Kita akan menjadi keluarga yang
bahagia”
“Jadi janganlah ragu”
Dia masih tertegun, sunyi
Bibir terkatup, tatapan tanpa
makna
Menatapmu
Kepalamu tertunduk
Kesepuluh jemari tanganmu yang
saling bertaut
Bergerak saling meremas
Meredakan kegelisahan
Kamu kembali berkata,” Dapatkah
putrimu kumiliki seumur hidupku?”
“Putrimu juga
mencintaiku”
“Jangan kamu membuatku membawa
putrimu pergi ke galaksi yang tak akan kamu ketahui tempatnya”
“Berbahagialah ketika melihatku
duduk di depan penghulu”
“Berjanji kepada Yang Maha
Pencinta, untuk membahagiakan putrimu”
“Seperti yang telah kamu lakukan
selama ini”
Dia masih terdiam
Wajahnya melunak
Bergantian matanya menatapku
Dan menatapmu
Wajahmu pias
Namun kamu beranikan diri
berkata, lirih kepadanya,”Ijinkan putrimu mendampingi hidupku”
Bergantian tatap matanya
dialihkan kepadaku dan kepadamu
Kulihat kepalanya mengangguk
tanpa ragu
(end)
*Terinspirasi oleh lagu definisi
bahagia by Vidi Aldiano dan lagu Rude
Comments
Post a Comment