Skip to main content

Perkara Rumit Dyah Yuukita

google search
Review tulisan Perkara Rumit karya DyahYuukita
Ini sebenar-benarnya masalah rumit, ketika bertemu sebuah tulisan Perkara Rumit, diharuskan mereview dan pada akhirnya benar-benar menjadi perkara rumit. Tulisan yang diharapkan sedikit banyak menyerupai gaya penulis yang menginspirasi penulis yaitu Bang Tere Liye membuat pikiran saya lebih rumit lagi karena belum sekalipun menyelesaikan tulisan Bang Tere yang buku-bukunya selalu menjadi best seller. Jadi saya pribadi mohon maaf, tidak ada alat ukur perbandingan apakah tulisan ini sudah cukup menyerupai gaya penulisan Tere Liye.
Tulisan Perkara Rumit yang idenya diambil dari potongan sederhana dari sebuah kejadian sehari-hari ketika turun hujan ini, menceritakan kerumitan si tokoh yang ingin menyelamatkan laptop dan buku-bukunya dari guyuran hujan. Tulisan yang mengalir ringan ini membuat pembaca bisa menikmati dan membayangkan tempat kejadian dan kerumitan apa yang di hadapi penulis waktu itu.
Sebenarnya plot yang dirangkai penulis dalam cerita Perkara Rumit ini lumayan bagus, pada awalnya menceritakan kerumitan tokoh dalam menyelamatkan laptop dan buku-bukunya dari rintik hujan saat itu. Namun, ternyata di akhir cerita justru yang membuat rumit perkara adalah kerumitan si tokoh terhadap seorang lelaki yang sering dijumpainya dalam satu angkot, bahkan mungkin sering (hampir) berjalan bersisian hingga menimbulkan kerumitan baru di hati si tokoh aku.
Secara keseluruhan, satu rangkain cerita dikemas dengan cukup menarik, hanya saja pemilihan kata di beberapa bagian terlihat kurang pas. Salah satu bagian itu ada pada beberapa kalimat di paragraph ke dua. Hampir dua puluh menit berlalu, hujan masih mengguyur deras. Tibalah aku untuk turun dari angkot. Berlarian kecil untuk pergi ke sebuah tugu gang demi membuka payung dan merapikan tas cengkleng yang meribetkanku. Kutatap sebelahku, pria berkacamata dengan postur tinggi sedang merapatkan jaket tengah bersandar di sisi tiang tugu. Menatapku yang kerepotan dan kemudian tidak peduli dan bersandar. Aku menatapnya sekilas dan berlalu setelah membuka payung.
Jika saya yang menuliskan bagian paragraph dua, akan saya tulis sebagai berikut,”Hampir duapuluh menit berlalu, kutatap air yang menghujam bumi tanpa ampun. Angkot berhenti di depan gang, kakiku melangkah turun dan dengan sigap berlari cepat menuju tugu selamat datang untuk berteduh. Kubuka payung dan merapikan tas punggung tempat laptop dan buku-bukuku bersembunyi. Aku menoleh pada pria yang berdiri di sampingku, pria bertubuh tinggi, matanya dibalut frame segiemat hitam, tangannya sibuk merapatkan jaket coklatnya yang sedikit kebasahan. Matanya yang dingin bergantian memandangku, kemudian berpaling;acuh. Sudut retinaku meliriknya sekilas sebelum meninggalkan dia berdiri mematung di sana.”
Mungkin inti yang saya mau sampaikan adalah penulis sudah cukup bagus menuliskan plotnya, hanya perlu diperbaiki unsur pemilihan kata dan perangkaian kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang nyambung; menghasilkan kalimat-kalimat yang pas dan enak dirasa di hati.
Namun, jika ditanya apakah tulisan ini sudah mengikuti gaya kepenulisan Tere Liye. Saya menyerah, ini sungguh perkara rumit bagi saya karena tak mampu menjawabnya. Alasanya sudah saya utarakan di paragraph pembuka.

Anyway, semangat Dita untuk terus berkarya.

Comments

Popular posts from this blog

BELAJAR DARI LAGU SHAKIRA, TRY EVERYTHING

sumber:www.bbc.co.uk I mess up tonight, I lost another fight I still mess up, but I’ll just start again I keep falling down, I keep on hitting the ground I always get up now to see what the next I won’t give up, no I won’t give in Till I reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try eventhough I could fail I won’t give up, no I won’t give in Till I Reach the end and then I’ll start again No I won’t leave, I wanna try everything I wanna try everything eventhough I could fail Potongan lirik lagu Shakira di atas sangat memotivas kita untuk tidak menyerah, mencoba sampai akhir. Kemudian mencoba lagi meski tahu mungkin akan gagal. Sudah berapa kali kamu kalah, berputus asa dan terpuruk, Kemudian merasa berat untuk bangkit lagi? Mungin bisa dengarkan lagu Shakira Try Everything dan memahami makna yang disampaikan dalam lagunya. Lagu ini merupakan soundtrack film Zootopia. Film yang juga keren dan sarat...

Mengulas Cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi

sumber:www.weknowyourdreams.com Cerpen karya penulis ternama Triyanto Triwikromo ini bercerita tentang salah satu cuplikan kejadian di tahun 1965. Tentang pembantaian para wanita yang dituduh sebagai anggota Gerwani (salah satu gerakan wanita milik PKI) Cerpen ini berkisah dari sudut pandang seorang saksi yang melihat kejadian pembantaian 24 wanita yang dituduh sebagai Gerwani yang juga di sebut sebagai pembantaian di Bukit Mangkang.   Kecuali jika aku menjadi saksi pembantaian itu bukan? Kurasa akulah satu-satunya saksi yang masih hidup. Waktu peristiwa itu terjadi aku berusia 17 tahun dan pandanganku—meski terhalang hujan yang turun terus-menerus—masih sangat waras. Aku masih remaja penasaran dan ingin tahu segala yang terjadi. Meskipun menyaksikan dengan gemetar, aku masih bisa membedakan siapa yang ditembak, siapa yang menembak. Aku masih bisa memergoki beberapa jip dan truk yang mengusung perempuan-perempuan malang yang hendak dibantai di tengah hutan, masih bi...

Pada Senja yang Merindu

Pada Senja yang Merindu untuk -Adriana- Pada saat seperti ini, pada saat aku menguarkan cahaya emasku Biasanya kamu menunggu di sana Kakimu terjulur di ombak yang berbuih Di tepian pantai Dengan senyum dan mata jernihmu, kamu berbisik, “Senja, janganlah kamu meninggalkanku” Pada saat senja seperti ini, pada saat aku hendak menuju peraduanku Kamu selalu datang dan menatapku Kamu bisikkan sebuah cerita Tentang Mr. Frozen yang kamu rindu Siapakah dia? Aku tak perlu tahu Cukup sudah kamu percaya kepadaku untuk mendengar bisikan ceritamu Kemilau cahaya di matamu, cukup sudah menggambarkan rasamu tentangnya, Mr. Frozen Senja kali ini, aku bersinar begitu keemasan Ingin kutunda kepergianku Aku menanti kedatanganmu Beberapa menit berlalu Aku masih menunggu Namun, siluetmu tak jua menyapaku Ada apa denganmu? Sinar keemasanku semakin pudar Waktuku hampir habis, siluetmu masih juga belum menyapaku Kemudian, angin mengabarkanku Bahwa kamu tak bisa menatap kepergian...